Dalam penelitiannya, ESTPR menemukan, ada kandungan barium, tembaga, mercuri dan komponen tak aman lain dalam tinta tato.
"Kebanyakan warna yang digunakan di tinta tao adalah warna yang digunakan untuk tinta printer atau cat otomotif," jelas Lembaga Pengawas Makanan dan Obat (FDA).
1. Menurut ahli, infeksi yang sering terjadi akibat tato adalah staphylococcus aureus atau munculnya bakteri pseudomonas. Infeksi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam hidup.
2. Sebuah studi tahun 2015 dari Tulane University menemukan, 3 persen dari pemakai tato telah terinfeksi. Sebanyak 22 persen partisipan dalam studi itu mengaku merasakan sakit selama sebulan setelah ditato.
3. Tinta tato dapat menyebabkan kekacauan kulit seperti sarcoidosis, lichen planis dan reaksi seperti pengidap penyakit lupus. Masalah ini bisa disertai luka kulit yang lama.
4. Studi yang dilaporkan dalam Hepatology menyebutkan, tato bisa menyebabkan HCV atau virus hepatitis C, meski si pengguna tak punya risiko virus itu.
(Baca juga: Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR