Advertorial

Realita Bekerja di Kapal Pesiar: Saat Beban Kerja Tidak Semanis Gajinya!

Aulia Dian Permata

Editor

Banyak orang yang berpikir kerja di kapal pesiar itu pekerjaan impian karena gajinya besar.
Banyak orang yang berpikir kerja di kapal pesiar itu pekerjaan impian karena gajinya besar.

Intisari-Online.com - Pernah punya kenalan yang bekerja di kapal pesiar?

Biasanya, mereka yang bekerja di kapal pesiar tidak pulang selama beberapa tahun, tapi bisa sukses setelah pulang.

Karena hal itulah banyak orang yang menganggap kerja di kapal pesiar itu pasti bergaji sangat besar.

Meski gajinya lumayan, tapi realita pekerjaan yang harus mereka hadapi tidak mudah, lho!

(Baca Juga:Seluruh Dunia akan Berakhir di Tahun 5079! Ini Ramalan tentang Perjalanan Manusia oleh Peramal Buta Baba Vanga)

(Baca Juga:Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia)

Berdasarkan pengakuan seorang pekerja di kapal pesiar, hal-hal semacam ini yang jadi makanan sehari-hari mereka dilansir dari thisisinsider.com.

1. Jam kerja yang gila

Untuk mendapat penghasilan yang tinggi, maka jam kerja mereka juga harus sangat tinggi.

Minimal, jam kerja satu pekerja mencapai 100 jam per minggu. Itu artinya mereka harus bekerja selama 14 jam sehari! Waduh!

2. Beban kerja terlalu banyak

Dengan waktu bekerja selama itu, mereka tetap tidak bisa santai karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan.

Satu pelayan bisa melayani 20-30 tamu dalam sekali waktu, dan jarak antara dapur dengan ruang makan bisa mencapai 1km.

3. Tingkat tekanan dan stres yang tinggi

Karena mereka hidup di atas laut dengan beban kerja yang begitu berat, stres menjadi santapan sehari-hari mereka.

Biasanya, untuk mengurangi tekanan kerjanya, para kru akan berpesta di dek terbawah kapal, tempat mereka tidur.

(Baca Juga:Kisah Mayat dengan Penampilan Paling Mewah di Dunia Ini Ternyata Menyimpan Masa Lalu yang Tragis)

4. Berkencan dengan sesama kru atau penumpang

Perjalanan yang panjang, stres, kesibukan bekerja membuat para pekerja tidak punya waktu luang untuk mencari kenalan di daratan.

Dengan begitu, kebanyakan pekerja kapal pesiar berkencan dengan rekan kerja emreka sendiri, atau kalau beruntung, berkencan dengan salah satu penumpang.

5. Kamar mereka sangat kecil

Kamar istirahat para kru sangat sempit bahkan kadang tidak muat sehingga beberapa orang harus rela tidur di lantai.

6. Sistem hierarki jabatan sangat kental

Pegawai yang lebih tinggi pangkatnya akan mendapat makanan dan kamar yang lebih baik, dan mereka tidak akan berbicara dengan kru bawahan mereka.

Para atasan ini juga akan memberi lebih banyak beban kerja pada kru yang tidak dia sukai.

(Baca Juga:Menjadi Istri dari Pesumo Rupanya Bisa Hidup Enak, Pantesan Istri Pesumo Cantik-cantik!)

7. Kesepian

Pernah membayangkan betapa kesepiannya para pekerja kapal pesiar ini?

Ibarat lagu, perasaan mereka itu di dalam keramaian mereka masih merasa sepi.

Jauh dari keluarga, anak, atau istri tentu membuat kerinduan mereka semakin besar.

8. Pergi berlibur, tapi tidak liburan

Mereka menghabiskan waktunya di atas dek kapal.

Saat kapal berlabuh dan para penumpang turun untuk berlibur, mereka tidak selalu bisa ikut turun.

Penumpang menikmati fasilitas mewah, mereka harus bekerja menyediakan fasilitas itu.

Itulah kenyataannya pahit di balik manisnya uang yang dihasilkan oleh para pekerja kapal pesiar ini.

Tidak semua yang terlihat berkilau itu indah, bukan?

(Baca Juga:5 Ular Berbisa Paling Mematikan, Salah Satunya Banyak Dijumpai di Persawahan Indonesia Lho)

Artikel Terkait