Setelah merasakan mudahnya menghasilkan uang dengan menjual mayat, usaha mereka naik tingkat menjadi sungguh nekat.
Yakni menjadi pembunuhan dengan korban yang tidak sedikit.
Pembunuhan pertama mereka terjadi pada awal 1828 ketika saat tahu ada pria yang sakit, namun jelas akan meninggal atau tidak.
Saking tidak sabar ingin menjual mayatnya, mereka pun melakukan aksi pembunuhan dengan memberi minumkorbannya dengan wiski lalu mencekik, meutup mulut, dan hidung korban hingga tewas.
Ini menjadi metode eksekusi yang disukai mereka karena membuat tubuh tidak bertanda dan tidak rusak bagi siswa yang kemudian membedah anatomi mayat.
Saat penyewa tempat tinggal di penginapannya tak ada lagi yang sakit, mereka lalu mulai membunuh orang yang masih sehat.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR