Advertorial
Intisari-Online.com -Kematian Lina Zubaedah, Sabtu (4/1/2020) tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.
Prahara mencuat setelah sang anak, Rizky Febian, melaporkan suami Lina di akhir hayatnya, Teddy, ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).
Rizky merasakan ada kejanggalan dalam kematian ibundanya yang tak lain merupakan mantan istri dari komedian Sule.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga, Rizky menyebutkan adanya lebam di tubuh Lina.
Apalagi, salah seorang keluarga juga menyebut bahwa Teddy melarang pihak keluarga melihat jenazah Lina. Belum lagi munculnya isu mengenai warisan dari mendiang Lina.
Kisah serupa dari si Ratu Horor
Kisruh antara seorang anak dengan ayah tirinya terkait kematian ibu kandungnya juga pernah terjadi di keluarga Suzanna.
Pihak keluarga mencurigai kematian mendadak sang ratu horor, apalagi pembantu sempat menyebut Clift Sangra pernah memerintahkan dirinya membunuh Suzanna.
Baca Juga: Ini Kata Rumah Sakit Terkait Jenazah Lina yang Dicurigai dalam Keadaan Lebam
Suzanna meninggal dunia tepat dua hari setelah ulang tahunnya ke-66, pada hari Rabu 15 Oktober 2008 sekitar pukul 23.15 WIB di Magelang.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Giriloyo esok harinya pukul 09.30 WIB tanpa upacara besar.
Anehnya, anak kandung, keluarga besar Suzanna dan keluarga besar mantan suami Suzanna sebelum Clift Sangra tak mengetahui kematiannya sama sekali.
Keluarga dan orang-orang baru mengetahui kematian Suzanna setelah jenazahnya sudah dimakamkan.
Ketika hari kematian, Clift sempat mengatakan Suzanna meninggal dunia tiba-tiba setelah minum susu malam hari.
Ia mengaku sempat berbincang-bincang dengan Suzanna lalu ia segera menghubungi dokter pribadinya ketika melihat tanda-tanda kematian sang istri.
Dokter pribadinya, dr Mia Pramudianti dan suaminya dr Hasman Budiono sempat melakukan visum et repertum guna memastikan Suzanna telah meninggal dunia.
Kematian tersebutmemicuperdebatan antara sang suami, Clift Sangra dengan anak kandung Suzzanna, Kiki Maria.
Baca Juga: Sule Beberkan Permintaan Terakhir Lina kepada Anak-anaknya pada Malam Tahun Baru
Dikutip dari Tribun Bali, masalah warisan itu juga sempat menimbukan isu Clift merencanakan pembunuhan Suzana dengan menyewa pembunuh bayaran dan memberi imbalan sebesar Rp 50 juta.
Dikutip Grid.ID dari Antaranews.com, tiga Asisten Rumah Tangga (ART) Suzzanna dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kota Magelang, Senin (6 Maret 2006), mengaku disuruh terdakwa Clift Andre Natalia atau Clift Sangra untuk membunuh Suzzanna yang saat itu berstatus sebagai istri Clift sendiri.
Pengakuan itu disampaikan secara bergantian oleh Yusman, Wahyu Rifai dan Bayu Ponco Nugroho dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan terhadap suami Kiki Maria, Abriyarso Priharto Boyoh.
Sidang pada hari itu membahas tentang kasus penganiayaan yang terjadi pada 14 November 2005 saat Clift-Suzzanna mengunjungi rumah Abriyaro-Kiki di Armada Estate Kramat Magelang Utara.
Ketika itu, Clift ingin mengonfirmasi kabar rencana pembunuhan itu.
Pembicaraan keluarga itu memanas dan berujung penembakan dengan pistol berpeluru karet oleh Clift terhadap Abriyarso.
Akibatnya, suami Kiki Maria itu mengalami luka di bagian perut dan dirawat di RST dr Soedjono Kota Magelang.
Salah satu pembantu Suzzanna, Yusman mengaku jika pada bulan Maret-April Clift menyuruh dirinya membunuh Suzzanna karena hubungan pasangan suami-istri keduanya yang telah berjalan selama 22 tahun tidak harmonis.
Namun Yusman menolak permintaan suami Suzzanna itu meski dijanjikan istri dan anaknya dijamin kehidupannya oleh Clift bila dirinya dipenjara.
Sayangnya, hingga kini misteri kematian Suzanna tetap belum terjawab.
Sebagian artikel ini sudah tayang ditribun-timur.com dengan judul Misteri Kematian Suzanna, 3 Pembantu Ngaku Disuruh Clift Sangra Membunuh Ratu Horor Itu.
Baca Juga: Bukan Serangan Jantung, Ternyata Ini Penyebab Lina Mantan Istri Sule Meninggal Dunia