Advertorial
Intisari-Online.com – Agar tubuh tetap sehat dan bugar, tentunya hanya berolahraga yang bisa dilakukan untuk mencapai itu.
Olahraga pun banyak macamnya, dan bisa dilakukan di luar ruang atau dalam ruangan.
Salah satu olahraga yang murah yang bisa dilakukan adalah olahraga lari.
Berlari di atas treadmill atau berlari di luar ruangan, keduanya merupakan aktivitas fisik lari.
Namun, kedua cara itu tentu punya banyak perbedaan bagi pelari.
Pertama kali melakukan olahraga lari di treadmill bisa terasa membosankan.
Praktis Anda diam tanpa ada pandangan baru yang mengganggu, kecuali jika Anda mempunyai televisi menyala tepat di depanmu.
Sementara berlari di luar memberi udara segar, perubahan pemandangan, serta perubahan permukaan.
Baca Juga: Yuk, Benerin Larimu di Skolari Secara Gratis
Penelitian terbaru menyimpulkan, ada beberapa situasi di mana berlari di treadmill lebih menguntungkan.
Namun secara keseluruhan, kedua metode lari tersebut tak jauh berbeda.
Pada sebuah meta-analisis yang diterbitkan Sports Medicine, para peneliti mengamati 33 studi yang membandingkan berlari di treadmill dengan berlari di luar rumah.
Mereka menemukan, kedua permukaan memberi seseorang lari yang relatif sama.
Baca Juga: Keajaiban Denyut Jantung: Lari Lebih Cepat, Badan Lebih Kurus
Sedikit perbedaan di antara kedua jenis lari itu seperti serangan kaki, fleksi lutut, serta perpindahan vertikal panggul.
Peneliti juga menemukan bahwa permukaan tanah dapat membuat perbedaan terbesar berdasarkan jenis cedera tertentu.
Mereka melihat apakah kemiringan sekitar 1 persen benar-benar memengaruhi atau tidak.
Saat berlari di atas treadmill, seseorang diamati mendarat pakai tumit (lebih ke bagian tengah atau depan kaki).
Baca Juga: Bukan Untuk Olahraga, Ternyata Awalnya Treadmill Digunakan Sebagai Alat Untuk Menyiksa Narapidana
Sementara, ketika berlari di luar, orang-orang cenderung mendarat di kaki bagian belakang.
Perubahan ini kemungkinan karena tubuh sedang mencoba mengkompensasi pada perbedaan permukaan.
Demikian menurut penulis studi utama, Bas Van Hooren, PhD di bidang kesehatan, kedokteran, dan ilmu kehidupan di Maastricht University, Belanda.
Perbedaan kecil ini dapat disebabkan oleh tingkat kenyamanan seseorang berlari di treadmill.
Baca Juga: Bagaimana Menciptakan Suasana Menyenangkan saat Berlari di Treadmill?
Jika Anda melakukan gaya mendorong di atas treadmill, kecepatan sabuk akan sedikit mengubah gaya berlarimu.
Pelari juga cenderung mengalami ketegangan tulang lebih rendah pada tulang kering ketika berlari di treadmill dibandingkan dengan berlari di luar.
Ini dapat bermanfaat untuk merehabilitasi diri dari fraktur stres, sebab treadmill tertentu mempunyai permukaan yang kurang kaku daripada berlari di atas aspal.
Namun, jika Anda sedang berjuang sembuh dari cedera betis atau tendon Achilles, berlari di luar lebih bermanfaat karena tidak terlalu memaksa otot dan tendon bekerja keras, kata Van Hooren.
Lalu, perlukah menambah kemiringan sebesar 1 persen pada treadmill untuk meniru intensitas lari di luar ruangan?
Ternyata jawabannya tidak.
Berlari di treadmill sudah sangat menyerupai apa yang Anda rasakan saat berlari di luar.
Menambahkan kemiringan 1 persen di atas treadmill baru bermanfaat bagi mereka yang berlari lebih cepat dari 8 - 10 mil per jam (12 - 16 km per jam) untuk mengimbangi kurangnya hambatan udara ketika berlari dengan kecepatan tersebut, seperti disebutkan studi sebelumnya yang diterbitkan Sports Medicine. (Gading Perkasa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana Lebih Baik, Berlari di Treadmill atau Luar Ruang?"