Advertorial

Tak Sekadar Hewan Penghibur Vladimir Putin, Lumba-lumba adalah Kekuatan Militer 'Mematikan' Bagi Rusia, Begini Cara Mereka Bekerja

Tatik Ariyani

Editor

Berbicara mengenai lumba-lumba, selain untuk hiburan, Rusia juga memanfaatkannya untuk tujuan lain, salah satunya sebagai mata-mata.
Berbicara mengenai lumba-lumba, selain untuk hiburan, Rusia juga memanfaatkannya untuk tujuan lain, salah satunya sebagai mata-mata.

Intisari-Online.com - Dengan bertelanjang dada, Presiden Rusia Vladimir Putin mengendarai lumba-lumba.

Hal itu terlihat dari sebuah video yangdirilis Rusia untuk memperingati ulang tahun ke-20 sejak Putin menjadi Presiden negara tersebut.

Tak hanya mengendarainya, Putin juga terlihat menciumi lumba-lumba tersebut.

Menurut pers, video tersbeut diambil pada Desember tahun 2000 di resor kesehatan Kuba, Varadero, seperti melansir Daily Star, Rabu (1/1/2020).

Baca Juga: Disorot Dunia Sebagai Kota Paling Potensial Tenggelam, Beginilah Skenario Gila Untuk Menyelamatkan Jakarta yang Butuh Biaya Hingga Rp555 Triliun

Pertama-tama, Putin masuk ke dalam air, kemudian dua lumba-lumba muncul di permukaan.

Putin meraih keduanya pada bagian sirip punggung sebelum menaikinya.

Pasangan lumba-lumba tersebut kemudian mencium pipi Putin ketika dirinya mencipratkan air.

Saat mencoba keluar dari air, lumba-lumba mengejarnya untuk memberikan ciuman lebih banyak.

Baca Juga: 5 Banjir Bandang Paling Mematikan dalam Sejarah yang Renggut Nyawa Jutaan Orang dan Sebarkan Penyakit Menular, Ada yang Berlangsung 6 Bulan

Berbicara mengenai lumba-lumba, selain untuk hiburan,Rusia juga memanfaatkannya untuk tujuan lain, salah satunya sebagai mata-mata.

Menurut Time, pada awal 1960-an,di puncak Perang Dingin, pemerintah Soviet dilaporkan melatih ikan beluga, lumba-lumba, singa laut dan anjing laut berbulu untuk kepentingan militer mereka.

Hewan-hewan tersebut ditugaskan mencari ranjau bawah laut dan benda-benda lainnya.

Baca Juga: Pantas Rakyat Jepang Sampai Geram, Turis Indonesia Ini Bikin Malu Seluruh Rakyat Indonesia Setelah Buat Kereta Peluru Shinkansen di Jepang Terlambat Berangkat Lebih Dari 10 Menit

Lev Mukhametov, seorang peneliti terkemuka di bidang ekologi dan evolusi di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengatakan kepada Gazeta bahwa ia melihat bagaimana lumba-lumba hidung botol digunakan selama masa Soviet untuk 'menjaga' pintu masuk ke teluk Sevastopol.

Itu merupakan kota di Krimea yang merupakan rumah bagi armada Laut Hitam Soviet.

Mukhametov mengatakan, jika seorang penyelam melewati bawah air 'melalui area yang dilindungi,' lumba-lumba akan 'memberi sinyal' ke stasiun pantai menggunakan ekolokasi - suara bunyi frekuensi tinggi.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, pelatihan mamalia laut dihentikan.

Menurut laporan BBCtahun 2000, lumba-lumba penjaga tersebut kemudian dijual ke Iran.

Tetapi pada tahun 2012 program ini dilanjutkan di Ukraina, menurut laporan dari outlet berita yang didukung pemerintah Rusia, RIA Novosti.

Baca Juga: Satu Bulan Hilang, Pria Ini Ditemukan Rongga Dinding Bangunan Bekas Bank dalam Keadaan Seperti Ini

Pada tahun 2014, setelahpenggabungan Krimea oleh Rusia, lumba-lumba berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia.

Militer Rusia kemudian meluncurkan program baru untuk melatih lumba-lumba dan anjing laut tempur untuk angkatan laut Rusia.

Pada 2016, Rusia mulai mencari calon baru, menawarkan $ 24.000 (Rp333 juta) untuk lima lumba-lumba hidung botol, menurut Washington Post.

Pada 2017, saluran TV Rusia Zvezda yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, melaporkan bahwa 'pasukan khusus bawah laut' Rusia menghadapi 'pejuang baru.'

Baca Juga: Tragis, Sudah Direstui Keluarga, Kedua Sejoli Ini Justru Batal Menikah, Rupanya Gagal Mendapat Izin Dari Ninik Mamak Sampai KUA Tidak Mau Menikahkan, Siapa Mereka?

Para pejuang baru itu adalah anjing laut bercincin, kuda laut, anjing laut harpa, lima lumba-lumba hidung botol, dan paus beluga.

Mereka akan menjaga pintu masuk ke pangkalan angkatan laut, mencari ranjau bawah laut, membantu penyelam dan, 'jika perlu,' membunuh 'orang asing yang menyerbu wilayah mereka,' menurut Zvezda.

Artikel Terkait