Advertorial
Intisari-Online.com - Tanpa penyelidikan yang benar-benar teliti, sumber dari masalah hampir pasti susah untuk diidentifikasi.
Begitu juga yang terjadi pada kawanan burung yang mendiami Hawaii ini.
Hal mengerikan terjadi mereka tanpa diketahui sumber 'penyakit' ini.
Dilansir pada Smithsonianmag.com, pada 2015, para burung membangun sarang-sarangnya di liang pulau-pulau Pasifik.
Ini merupakan strategi yang bagus guna menghindari predator, sampai hal mengerikan diam-diam datang.
Indukan dari burung-burung keil ini selalu memberi makan anak-anaknya.
Itu ditujukan agar mereka tumbuh besar, namun kenyataan mengatakan bahwa mereka tumbuh dengan kelainan mengerikan.
Anakan burung-burung mulai memiliki luka-luka yang misterius.
Bahkan luka itu menggerogoti jari kakinya sampai habis.
Tak hanya itu, luka yang misterius itu juga menghancurkan paruh-paruh mereka.
Kerusakan akibat penyakit sangat parah bahkan lubang hidungnya tertutup dan kulit-kulit meluruh menutup kelopak mata mereka.
"Anak-anak burung diadaptasi untuk tinggal di liang untuk berlindung."
"Mereka akan duduk di sana tapi malah dikerumuni semut," kata Plentovich kepada On Earth.
Ternyata penyebab dari kekacauan ini adalah semut-semut yang diduga datang dari Afrika Barat.
Senjata utama semut ini adalah racun asam.
Racun ini saat disemprotkan ke korbannya akan mengakibatkan kerusakan yang merugikan di atas.
Efek mengerikan itu menunjukkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan semut invasif ini terhadap ekosistem.
Jika burung-burung ini tak dapat bertahan hidup, maka guano yang biasanya mereka tinggalkan di pulau-pulau menghilang ... dan seluruh jaring nutrisi juga menghilang.
“Kontrol terbaik untuk semut invasif adalah semut invasif lain,” kata Plentovich.
Penyebaran spesies semut invasif berarti perang semut pecah di seluruh dunia.
Sebagian besar alarm atas invasi ini berkaitan dengan fakta bahwa manusia tidak melihat perubahan sampai tampaknya terlambat untuk menangani satu spesies atau yang lain.
Bagaimanapun, semut sangat kecil untuk dilihat oleh mata telanjang manusia.