Advertorial
Intisari-online.com - Pada 1 Sepetember 1939, pasukan Jerman yang dipimpin Hitler memasuki pos perbatasan Polandia.
Peristiwa ini menjadi salah satu yang terpenting dalam sejarah, yang terjadi tepat pada Perang Dunia II.
Penaklukan Polandia bagi Hitler adalah 'ruang hidup' bagi rakyat Jerman kala itu, di manaorang-orang Jerman yang 'rasialis' akan menjajah wilayah itu dan orang-orang Slavia asli yang akan diperbudak.
Meski begitu Polandia tak gentar, dengan gagah berani mereka bertempur habis-habisan melawan pasukan Jerman, meskipun pada akhirnya mereka kalah telak.
Baca Juga :Emas Ke-31 Asian Games 2018 untuk Indonesia Dipersembahkan Oleh Tim Sepak Takraw
Pertempuran berlangsung beberapa minggu, pada tanggal 3 Sepetember 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang pada Jerman.
Inggris dan Perancis melakukan sedikit militer untuk membantu Polandia, dengan cara Inggris mengebom kapal perang Jerman pada 4 September
Namun, bantuan tersebut tidak begitu berarti bagi Polandia, dan dua minggu setelahnya pemimpin Soviet, Stalin menyerbu Polandia Timur.
Namun sebelumnya menetralkan kemungkinan bahwa, Uni Soviet akan datang ke Polandia, Jerman menandatangani perjanjian non-agresi dengan Uni Sovietpada 23 Agustus 1939.
Baca Juga :Ingin Pisahkan Qatar dari Daratan Arab, Arab Saudi Siapkan Dana Rp 11 Triliun
Dalam klausul rahasia perjanjian, musuh-musuh ideologis setuju untuk membagi Polandia di antara mereka.
Untuk itulah tepat pada 27 September Warsawa menyerah. Polandia akhirnya dibagi antara Stalin dan Hitler.
Ketika melakukan invasi ke Polandia, Nazi melepaskan serangan terror yang diklaim menewaskan enam juta korban jiwa.
Separuhnya adalah Yahudi Polandia yang di bunuh di kamp-kamp pembantaian Nazi.
Baca Juga :Isabel, Si Gadis Ayam yang Dikurung Ibunya dalam Kandang Sejak Bayi
Bukan hanya Nazi Rezim Stalin juga melakukan pembantaian besar-besaran, pada bulan Maret dan April 1940.
Stalin memerintahkan pasukannya untuk membunuh terhadap lebih dari 20.000 perwira Polandia dan lainnya ditangkap pada September 1939.
Selain pembantaian, terhadap para perwira puluhan ribu orang Polandia juga dipaksa dideportasi ke Siberia.
Pada Mei 1945, dan terlepas dari janji-janjinya kepada Churchill dan Roosevelt, Stalin telah memasang rezim komunis yang tunduk di Polandia.
Baca Juga :Ingin Pisahkan Qatar dari Daratan Arab, Arab Saudi Siapkan Dana Rp 11 Triliun
Kembali pada tahun 1939, pemimpin Polandia di masa lalu, Marsekal Eduard Smigly-Rydz telah memperingatkan, "Dengan Jerman kami berisiko kehilangan kebebasan kami, tetapi dengan Rusia kami kehilangan jiwa kami."