Mereka berharap laju kelahiran naik 1,8%, dari sebelumnya hanya 1.42% di tahun 2018.
Krisis yang terjadi di Jepang adalah satu krisis mengerikan yang disebut 'hilangnya populasi manusia'.
Pasalnya, saat laju kelahiran menurun, laju kematian yang ada di negara tersebut tidak serta merta ikut menurun juga.
Laju kematian penduduk Jepang juga masih tinggi, menyebabkan populasi natural penduduk Jepang menurun mencapai total 512.000 saja.
Baca Juga: Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Dengan Air Keras Tertangkap, Sebenarnya Apa Itu Air Keras?
Kondisi tersebut diperparah dengan rendahnya jumlah pasangan yang menikah, banyaknya masyarakat yang memilih hidup sendiri, dan pilihan masyarakat untuk tidak menikah.
Hal ini meresahkan pemerintah, sebab pemerintah masih mengurusi 'populasi menua' tanpa adanya generasi baru untuk meneruskan dinasti mereka.
Permasalahan populasi menua di Jepang telah menjadi masalah sendiri ketika banyak sekali masyarakat lansia yang masih memerlukan penanganan pemerintah.
Source | : | Japan Times |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR