"Di situ ada foto KTP kakak saya, langsung saya telpon semua yang ada di mobil. Tapi enggak ada yang angkat telepon, waktu itu saya belum tahu keadaannya," tuturnya.
Tak kunjung mendapat respon, Firmansyah meminta istrinya pergi ke RSUD Bekasi tempat jenazah dievakuasi dan akhirnya mendapat kabar duka.
Kronologi Kejadian
Jumani (50), warga yang biasa membantu menjaga perlintasan sebidang mengatakan, minibus yang ditumpangi tujuh orang itu melaju dari arah Wanasari (utara) hendak menyerang ke arah Pasar Induk Cibitung (selatan).
"Posisinya mobil udah terobos palang, jadi palang udah enggak bisa ketutup (sempurna) tuh gara-gara mobil yang kecelakaan itu setengah mobilnya udah masuk," kata Jumani kepada TribunJakarta.com, Minggu, (22/12/2019).
Baca Juga: Segera Hentikan Konsumsi Gula Jika 6 Tanda Ini Terjadi pada Tubuh Anda!
Pada saat kejadian, terdapat dua kereta api yang melintas.
Alarm peringatan di perlintasan sebidang sudah menyala begitu kerasa tanda kereta mulai mendekat.
"Pas kereta pertama dari arah barat ke timur masih aman, cuma waktu itu ada dua kerata yang masuk," ungkapnya.
Jumani mengatakan, terdapat jeda bunyi alarm untuk menandakan setiap kereta yang melitas.
Usai kereta pertama melaju, alarm berhenti sejenak dan kembali menyala tanda kereta selanjutnya segera melintas.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR