Advertorial

Jangan Sekali Kali Remehkan Kekerasan Verbal, Bahaya Latennya Ternyata Lebih Horor Daripada Kekerasan Fisik, Mengapa?

May N

Editor

Jangan remehkan kekerasan verbal baik saat tak sengaja melakukan maupun saat menjadi korban, bahayanya laten, lebih horor daripada kekerasan fisik
Jangan remehkan kekerasan verbal baik saat tak sengaja melakukan maupun saat menjadi korban, bahayanya laten, lebih horor daripada kekerasan fisik

Intisari-online.com -Banyak dari kita melihat kekerasan verbal di sekitar kita atau mungkin mengalaminya sendiri.

Tanpa kita sadari, kekerasan verbal bagaikan tusukan mematikan yang justru akan merusak kesehatan psikologi kita.

Contohnya adalah kalimat yang menyakiti secara psikologis.

Biasanya keluar dari tindakan mengejek dan abusif didapatkan dari pasangan, teman dan bahkan keluarga sendiri.

Baca Juga: Pasien Yang 'Ditandu' Di Ranjang RS Ini Diculik, 'Dijagal' dan Bagian Tubuhnya Berceceran Di Tengah Jalan, Ternyata Geng Kartel Minyak Ini Dalang Di Balik Kekerasan Tersebut, Siapa Mereka?

Bahkan, banyak yang tidak menyadari jika telah 'memberikan' kekerasan verbal kepada orang lain.

Meskipun luka yang ditimbulkan dari kekerasan verbal ini tidak terlihat, tetapi dampak yang ditimbulkan bisa melebihi kekerasan fisik sekalipun.

Maka dari itu kekerasan verbal dalam bentuk apapun harus dihentikan karena bisa menimbulkan masalah psikologis untuk korbannya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah dampak dari kekerasan verbal pada korbannya.

Baca Juga: Kematian Jonghyun SHINee, Sulli, dan Goo Hara Buktikan Bahwa Penyakit Mental Tak Boleh Disepelekan

1.Memicu masalah mental

Kekerasan verbal bisa berujung pada masalah mental korbannya.

Pengalaman kekerasan verbal bisa menghancurkan rasa percaya diri seseorang kemudian berujung pada masalah mental.

Korban akan merasa kehilangan hormat pada dirinya sendiri dan merasa tidak berharga.

Baca Juga: Seorang Influencer Instagram Mengatakan Belajar Tentang Perang Dunia II Berbahaya Bagi Kesehatan Mental Milenial, Kok Bisa?

Perasaan ini akan terus menghantui korban dan menyebabkan masalah mental.

2. Luka yang nyata tetapi tidak terlihat

Korban kekerasan verbal ini tidak megalami cidera fisik yang terlihat seperti luka memar atau luka terbuka.

Tetapi luka yang dirasakan adalah nyata, karena rasa sakit yang ditimbulkan dari kekerasan verbal adalah sakit secara emosional.

Baca Juga: Bantu Seorang Ibu Melahirkan, Perawat Ini Terlihat Sangat Emosional Hingga Fotonya Viral, Ternyata Peristiwa Memilukan Ini yang Terjadi saat Dirinya Bertugas

Selain itu, luka ini akan diingat seumur hidupnya dan ketika mengingatnya kembali akan menimbulkan rasa sakit yang sama walau sudah bertahun-tahun.

3. Membuat korban selalu merasa bersalah

Saat kekerasan verbal meruntuhkan kepercayaan diri seseorang, korban akan merasa tidak dicintai dan dihormati.

Korban akan berfikir bahwa semua ini adalah kesalahannya sendiri.

Baca Juga: Semakin Agresif, Kini Monyet-monyet Ini Sengaja Menyerang Orang yang Berkacamata, Warga Semakin Gelisah Setelah Banyak Korban Berjatuhan

Dan pada akhirnya ia akan merasa pantas mendapatkannya, padahal semua itu bukan salah korban.

4. Korban bisa berubah menjadi pelaku di masa depan

Dampak terburuk dari kekerasan verbal adalah berubahnya korban menjadi pelaku di masa mendatang.

Hal ini bisa terjadi karena korban menirukan kekerasan yang pernah ia alami kemudian melampiaskannya pada orang lain.

Baca Juga: Viral Cerita ‘Layangan Putus’, Mengapa Orang Bisa Emosi Saat Membacanya? Ini Jawaban Pakar!

5. Orang lain tidak memahami keadaan korban

Jika terjadi kekerasan fisik, tentu saja akan meninggalkan bekas dan membuat orang bertanya penyebab bekas luka tersebut.

Karena kekerasan verbal tidak meninggalkan bekas luka, maka kadang orang terdekat seperti teman dan keluarga tidak mengetahuinya.

Orang-orang memang akan bersimpati pada rasa sakit fisik, tetapi mereka hampir selalu meremehkan penderitaan emosional. (Anggie Irfansyah)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Inilah 5 Fakta Kekerasan Verbal yang Lebih Berbahaya dari Kekerasan Fisik

Artikel Terkait