Intisari-Online.com – Gempa bumi kembali melanda Indonesia.
Kali ini, gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (15/12/2019) pukul 13.11 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6,9 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,8.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.64 LU dan 125.24 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 334 kilometer arah Barat Laut Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut, pada kedalaman 37 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di wilayah Mindanao.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser mendatar (Strike Slip Fault).
Mengapa Indonesia sering terjadi gempa bumi?
Dilansir dari News.sky.com, negara-negara di Asia Tenggara memang sangat rawan sering mengalami gempa bumi.
Salah satunya karena adanya pergeseran lempeng kerak bumi.
Lempeng kerak bumi dibahas dalam bidang geologi yang disebut teori tektonika lempeng (plate tectonics).
Lempeng tektonik sendiri terbadi menjadi dua kelompok. Pertama lempeng mayor atau besar dan kedua lempeng minor atau kecil.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR