Intisari-Online.com – Kemasan plastik menjadi perbincangan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini terkait banyaknya sampah dari kemasan plastik yang tersebar di seluruh dunia.
Ada banyak orang menggunakan kemasan plastik. Salah satunya untuk menyimpan makanan. Tak heran jumlah sampahnya menjadi banyak.
Hanya saja, tahukah Anda bahwa tidak semua kemasan plastik aman digunakan?
Iya. Tidak semua kemasan plastik aman digunakan untuk menyimpan makanan atau hal lainnya.
Alasannya beragam. Ada yang tidak tahan dengan suhu tinggi.
Bahkan ada kemasan plastik ada yang mengandung bahan berbahaya yang bisa merusak kesehatan.
Namun bagaimana cara kita membedakan kemasan plastik yang aman dan yang tidak aman?
Mudah saja. Lihat bagian bawah kemasan plastik yang Anda gunakan.
Dilansir dari jabar.tribunnews.com pada Senin (2/12/2019), kemasan plastik yang berbahaya bila digunakan untuk menyimpan makanan adalah kemasan yang mengandung bisphenol A (BPA).
BPA diduga dapat menyebabkan kelainan genetik, kanker, penyakit metabolik termasuk obesitas dan diabetes, mengurangi usia harapan hidup, dan mengganggu pertumbuhan ketika dilakukan tes pada hewan.
Bila wanita hamil dan menyusi menggunakan kemasan plastik ber-BPA, bahan kimia tersebut terdeteksi dalam darah mereka.
Bila Anda perhatikan, di kemasan plastik ada kode berbentuk segita.
Tak hanya segita, ada pula angka atau huruf yang menyertai dalam kode tersebut.
Setiap angka dan kode memiliki arti yang berbeda.
Berikut arti kode segitiga pada kemasan plastik yang dikutip dari jabar.tribunnews.com.
1. Kode 1 dengan PET atau PETE (polyethylene terephthalate)
Ini berarti kemasan plastik terbuat dari polyethylene terephthalate.
Kemasan plastik ini berwarna jernih/bening, permukaannya halus, tidak mudah rusak atau pecah, bisa dipakai untuk makanan atau minuman panas, dan kuat.
PETE mampu menghalangi oksigen, air, dan karbon dioksida keluar atau masuk.
Oleh karena itu, PETE sangat cocok dipakai untuk kemasan minuman ringan berkarbonasi (bersoda), air mineral, jus, minuman olahraga, bir, obat kumur, dan saus.
Botol plastik berlabel PETE ini aman digunakan, namun hanya untuk satu kali pemakaian saja.
Menggunakan kembali botol plastik yang terbuat dari PETE bisa berbahaya.
PETE bisa luntur seiring berjalannya waktu dan larut ke dalam minuman.
Selain itu, air pada botol yang digunakan ulang akan muncul racun DEHA yang terbukti menyebabkan masalah hati, masalah reproduksi, gangguan hormon, dan diduga menyebabkan kanker.
2. Kode 2 dengan HDPE atau PE-HD (high-density polyethylene)
Kode ini terdapat pada kemasan plastik berjenis high-density polyethylene.
HDPE memiliki ketahanan kimia yang baik, oleh karena itu, digunakan untuk membuat botol plastik susu atau jus, sampo, conditioner, deterjen, pembersih, oli motor, pemutih, galon air minum isi ulang, dan lain-lain.
Botol plastik bertuliskan HDPE aman digunakan lebih dari satu kali.
3. Kode 3 dengan PVC atau V (polyvinyl chloride)
Polivinil klorida (PVC) bersifat stabil, kuat, dan fleksibel.
PVC yang bersifat fleksibel digunakan untuk pembuatan penampung sampah medis, tirai kamar mandi, shrink wrap (plastik gulung untuk menutup wadah berisi makanan atau bahan mentah), dan bungkus daging.
Sedangkan PVC yang kaku untuk membuat bahan bangunan, seperti pipa, dinding, bingkai jendela, dan pagar.
Namun faktanya, PVC dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius.
Bahan kimia untuk membuat botol plastik PVC diklaim bisa menyebabkan kanker dan menghasilkan polusi klorin yang sangat tinggi.
Ketika digunakan, zat aditif pada botol plastik berbahan ini dapat terlepas dan membuat manusia terpapar timbal, timah, serta bahan beracun lainnya.
Oleh karena itu, PVC tidak diperbolehkan digunakan sebagai bahan pembuatan kemasan plastik tempat makanan dan minuman.
4. Kode 4 dengan LDPE atau PE-LD (low-density polyethylene)
Plastik jenis ini relatif keras, fleksibel, dan berwarna transparan. Plastik itu digunakan untuk tujuan tertentu.
Biasanya, plastik jenis ini digunakan untuk kantong plastik belanja, kantong plastik sampah, cling wrap, stretch film, tutup minuman, pelapis kertas karton susu, dan mainan.
5. Kode 5 dengan PP (polypropylene)
Jenis bahan plastik ini tahan dengan suhu tinggi.
Jenis kemasan berbahan polypropylene ini sering kali digunakan untuk tempat menyimpan makanan, botol minum, botol minuman bayi, wadah yoghurt dan margarin, bungkus makanan, botol obat, saus, dan sirup.
Gunakan kemasan plastik berjenis ini sebagai tempat makanan dan minuman.
Sebab, jenis plastik yang sangat aman.
6. Kode 6 dengan PS (polystyrene)
Kemasan plastik berbahan polystyrene ini bisa dipakai dalam pembuatan cangkir, piring, mangkuk, sendok, garpu, kontainer plastik, botol, tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan sebagainya.
Namun, kemasan plastik berkode 6 ini dianjurkan untuk dihindari karena dapat membahayakan kesehatan dan sulit didaur ulang.
PS mengandung bahan beracun yang diduga dapat mengakibatkan iritasi mata, masalah pencernaan, kanker, dan kerusakan pada sistem saraf
7. Kode 7 dengan OTHER atau O
Jika botol plastik yang Anda miliki berlabel OTHER di bagian bawahnya, ini berarti tempat minum tersebut tidak terbuat dari enam bahan di atas.
Ada empat jenis plastik yang termasuk dalam kategori ini, yaitu styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC), dan nylon. (Fidya Alifa Puspafirdausi)
(Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul “Kenali Kode Segitiga di Kemasan Plastik, Jangan Salah Pilih! Bisa Berakibat Kanker dan Diabetes”)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR