Advertorial

Atlet Senam SEA Games Dipulangkan karena Dituding Tak Perawan, Perhatikan 7 Salah Kaprah tentang Selaput Dara

Tatik Ariyani

Editor

Berikut tujuh hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang selaput dara pada seorang wanita. Termasuk peluang robek saat berhubungan intim pertama kali
Berikut tujuh hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang selaput dara pada seorang wanita. Termasuk peluang robek saat berhubungan intim pertama kali

Intisari-Online.com - Seorang atlet senam proyeksi Sea Games asal Kediri, Jawa Timur gagal berangkat mengikuti ajang olahraga besar yang akan berlangsung di Philipina itu.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu cukup membuat keluarga SAS (17) atlet senam artistik itu, kaget bukan kepalang. Apalagi pihak keluarga mendapati alasan pemulangannya itu karena tudingan tidak perawan.

"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

Tudingan yang menyangkut privasi seseorang itu menurut Ayu sungguh membuatnya dan keluarga terpukul. Itu menurutnya akan mempengaruhi masa depan anaknya yang masih panjang itu.

Baca Juga: Di Balik Teknologi Canggih dan Negaranya yang Bersih, Ternyata Tingginya 'Pelecehan' Kerja dan Stress di Jepang Bukan Hanya Mitos, Ini Buktinya

Saat ini, tudingan itu sudah berdampak besar pada psikis SAS. Usai masalah itu, SAS kerap murung dan mengurung diri.

"Sekolah juga sempat bolos beberapa hari. Dia maunya pindah sekolah karena malu," lanjut Ayu.

Terlepas dari tudingan bahwa SAS sudah tidak perawan dan tidak dapat mengikuti ajang olahraga besar itu, ada hal mengenai keperawanan yang orang masih salah kaprah memahaminya.

Seorang wanita yang memiliki organ genital, harus mengetahui pengetahuan tentang selaput dara, dan ini pasti akan membicarakan tentang keperawanan.

Setelah berhubungan seks untuk pertama kalinya, selaput dara Anda pecah dan Anda secara resmi tidak lagi perawan, itu teorinya.

Baca Juga: Bermasalah dengan Ketiak yang Menghitam? Coba 5 Cara Putihkan Ketiak ini dengan Memakai Kentang, Mau Coba?

Tetapi tidak itu saja. Selaput tipis ini dapat robek dari banyak hal lain selain hubungan seksual.

Beberapa wanita bahkan mungkin dilahirkan tanpa selaput dara. Dan ini tentu saja tidak berarti Anda kehilangan keperawanan sebelum lahir, karena ya tidak masuk akal saja.

Ada baikya memahami pemahaman dasar tentang apa selaput dara itu dan apa fungsinya.

Berikut tujuh hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang selaput dara pada seorang wanita, seperti dilansir dariSelf.com.

Selaput dara membentang melintasi lubang vagina, tetapi tidak menutupi sepenuhnya

Selaput dara adalah jaringan berdaging tipis yang membentang di seluruh bagian dari pembukaan vagina, jelas Mary Rosser, MD, PhD., direktur divisi untuk kebidanan umum dan ginekologi di Montefiore Health System.

Baca Juga: 'Charles Ingin Saya Mati dalam Kecelakaan Mobil', Dari Surat Tulisan Tangan Putri Diana, Benarkah Jadi Bukti Teori Konspirasi Kematiannya?

Tidak menutupi sepenuhnya, kalau tidak, tidak akan ada tempat bagi darah menstruasi untuk meninggalkan tubuh.

Tidak ada selaput dara yang terlihat sama

Biasanya bervariasi dalam ukuran, bentuk, ketebalan, elastisitas, dan bahkan mungkin tidak ada, jelas Rosser.

Meskipun berbda dalam berbagai bentuk dan ukuran, selaput dara biasanya berbentuk bulan sabit.

Saat bayi, selaput dara biasanya lebih tebal, dan menipis selama bertahun-tahun dengan kegiatan seperti bersepeda, menunggang kuda, atau mengikuti kelas senam.

Dilahirkan tanpa selaput dara tidak akan mempengaruhi kegiatan seksual dan reproduksi Anda sama sekali.

Baca Juga: Kalau Tak Mau Semut, Lalat, Nyamuk dan Serangga Lain 'Menghantui' Rumah Anda, Coba Deh Usir dengan Cara Cerdas Berikut!

Faktanya, selaput dara tidak memiliki tujuan yang diketahui

Sama seperti usus buntu dan gigi bungsu, selaput dara adalah struktur peninggalan, artinya selaput itu tidak benar-benar melayani fungsi fisiologis tertentu.

Teori evolusi menunjukkan bahwa itu terbentuk untuk melindungi vagina dari bakteri, tetapi para ahli hingga saat ini masih belum benar-benar mengetahui mengapa itu ada.

Beberapa wanita mungkin memiliki selaput dara yang perlu diangkat dengan operasi

Selaput dara imperforata adalah selaput dara yang menghalangi lubang vagina. Ini biasanya didiagnosis pada masa remaja ketika mulai menstruasi.

Jika menstruasi tidak memiliki cara untuk meninggalkan tubuh, itu dapat menumpuk dan menyebabkan sakit perut dan punggung, dan masalah ke toilet, menurutNational Institutes of Health.

Operasi kecil dilakukan untuk menghilangkan jaringan berlebih, dan biasanya dilator vagina digunakan untuk periode sesudahnya untuk memastikan pembukaan tidak menutup kembali.

Seorang remaja yang menjalani prosedur ini akan terus memiliki fungsi vagina yang normal.

Baca Juga: 'Cakaran' Monyet Unik Ini Ternyata Sangat Berbahaya, Menularkan Virus Langka Sampai Dapat Melumpuhkan Tubuh dan Otak

Beberapa wanita merasa selaput dara mereka pecah, sementara yang lain tidak ada tanda-tanda

Banyak selaput dara menipis dari waktu ke waktu, dan pada akhirnya mungkin robek. Bagi yang lain, robekan mungkin lebih jelas.

Ini mungkin tidak terlihat atau mungkin berasa sakit atau perdarahan saat penyisipan tampon pertama atau hubungan seksual pertama.

Mungkin selaput dara robek sebelum pertama kali berhubungan seks

Jika selaput dara menipis seiring waktu, dan banyak terjadi, itu mungkin sudah terjadi sebelum pertemuan seksual pertama Anda.

Kegiatan seperti bersepeda, menunggang kuda, dan senam, ditambah menggunakan tampon dan bahkan masturbasi, semua dapat membuat selaput dara robek.

Dan, itu mungkin sama sekali tidak terlihat ketika itu terjadi.

Melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya mungkin sakit karena alasan selain selaput dara yang robek

Selaput dara yang robek selama hubungan intim bisa menyakitkan. Tetapi jika menggunakan tampon, mungkin selaput dara Anda masih utuh.

Hubungan seksual yang menyakitkan cukup umum bagi wanita, dan ada beberapa kondisi kesehatan yang semakin menguatkan itu.

Berhubungan seks untuk pertama kali hadir dengan sejumlah kecemasan dan harapan rasa sakit, ditambah kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang apa yang membuatnya terasa enak.

Bila pendarahan, selaput darah tidak selalu bisa disalahkan. Seks dapat menyebabkan pendarahan dari dinding vagina jika tidak ada pelumasan yang memadai atau jika ada hubungan seks yang cepat dan kasar.

Berdarah sedikit saat pertama kali berhubungan seks bukan masalah besar, tetapi bila itu terjadi terus, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk memastikan tidak ada yang lebih serius.

(Katharina Tatik)

Baca Juga: Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Anda Berikan pada Penderita Serangan Jantung

Artikel Terkait