Sementara studi ini seperti ditujukan untuk senang-senang, para peneliti memperingatkan bahwa topeng hiper-realistis ini dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius di masa depan.
Dr Jet Sanders, yang bekerja dalam penelitian ini, mengatakan:
"Kegagalan untuk mendeteksi wajah sintetis mungkin memiliki implikasi penting untuk keamanan dan pencegahan kejahatan karena topeng hiper-realistis dapat memungkinkan karakteristik kunci dari penampilan seseorang diidentifikasi secara tidak benar.
Tim menyoroti satu kasus baru-baru ini di mana sebuah geng internasional menggunakan topeng hiper-realistis untuk menyamar sebagai menteri Perancis, menipu eksekutif bisnis dari jutaan pound.
Dr Sanders menambahkan: "Topeng-topeng ini saat ini harganya masing-masing sekitar Rp18 juta."
Mereka juga berharap bahwa mereka dapat memproduksinya secara massal mengunakan kemajuan teknologi agar harganya bisa terjangkau.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR