Advertorial
Intisari-Online.com -Seperti halnya perang lainnya, Perang Dunia I menyebabkan berjuta-juta korban jiwa dan warga sipil, serta banyak korban luka dan cacat.
Bagi para prajurit yang kembali ke rumah setelah menderitaluka yang terlalu parah pada wajarh, yang nyaris tak memungkinkan untuk direkonstruksi, kembali ke masyarakat adalah tugas yang sangat sulit.
Bukan hanya membuat mereka kesulitan melakukan hal-hal yang begitu mudah dilakukan saat kondisi fisik mereka masih utuh, tetapi juga membuat mereka sangat sadar akan penampilan mereka dan penilaian orang lain.
Namun, masa perang tidak selalu mengenai hal buruk mengenai umat manusia, karena beberapa orang justru menunjukkan hal-hal yang luar biasa indahnya kehidupan dalam sujud belas kasih dan persahabatan.
Baca Juga: Senjata Berat hingga Senapan Mesin, Ini 8 Senjata Paling Mematikan dalam Perang Dunia I
Salah seorang yang menjadi cerminan dari hal luar biasa tersebut adalahAnna Coleman Watts Ladd.
Ladd merupakan pemahat asal Amerika yang pindah ke Prancis bersama suaminay pada tahun 1917.
Di sana, ia diperkenalkan kepada Francis Derwent Wood, seorang pemahat dan pencipta topeng wajah yang mengoperasikan "Tin Noses Shop" di mana ia membantu veteran Perang Dunia I yang terluka parah.
Wood menciptakan prostesis wajah untuk prajurit Perang Dunia I yang cacat, memberi mereka kesempatan baru dalam hidup.
Terinspirasi oleh karyanya, Ladd menciptakan sendiri "Studio untuk Potret-Masker" di mana ia menciptakan topeng potret dan berbagai prosthetics wajah untuk para prajurit yang membutuhkan ini.
Tak perlu dikatakan, karyanya mengubah kehidupan banyak orang.
Silakan lihat sampai tuntas ke bawah untuk mempelajari tentang pekerjaan yang diilihami oleh wanita ini, dan lihatlah foto-foto prajurit yang luar biasa sebelum dan sesudah dipasangi prosthesisnya yang canggih.
Anna Coleman Watts Ladd adalah seorang pematung Amerika yang karyanya mengubah banyak kehidupan.
Baca Juga: Dari Unit 731 Hingga Pawai Kematian Baatan, 5 Fakta Kekejaman Jepang Dalam Perang Dunia II
Pada akhir 1917, Ladd terinspirasi oleh pemahat Francis Derwent Wood yang menciptakan masker wajah untuk prajurit WWI yang terluka parah di "Tin Noses Shop" nya.
Setelah itu, Ladd mendirikan "Studio untuk Potret-Topeng" di mana ia memberikan masker kosmetik untuk prajurit WWI yang cacat rupa.
Baca Juga: Berkembang dari Masa Perang Dunia II, Apa Benar Makan Wortel Bisa Sembuhkan Mata Minus?
Selama era ini, orang-orang yang terluka berjuang dengan tekanan psikologis karena mengkhawatirkan apa yang akan orang pikirkan tentang penampilan mereka yang rusak.
Para korban mengalami luka yang sangat parah kerap disebut mutilés, beberapa wajah mereka nyaris tidak dikenali.
Para korban ini disebut sebagai "yang paling tragis dari semua korban perang" karena kebanyakan dari mereka ditakdirkan untuk hidup dalam isolasi total.
Baca Juga: Kemustahilan yang Terjadi, Ini 3 Hal yang Dilakukan Partisan Soviet Selama Perang Dunia 2
Dengan menggunakan bakatnya yang luar biasa, Ladd menyelamatkanorang-orang inidan mengubah hidup mereka selamanya.
Pada tahun 1932, untuk menghormati karyanya yang amal, Ladd diangkat menjadi Chevalier Legiun Kehormatan oleh Pemerintah Prancis.
Tonton video ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan Ladd!
Baca Juga: Kisah Seekor Monyet Berpangkat Kopral yang Jadi Tentara Andalan Dalam Perang Dunia I, Ini Tugasnya