Menurut keyanikanan Yanomami, mereka percaya menyelesaikan ritual ini adalah satu-satunya cara membuat jiwa yang mati mencapai kedamaian.
Tetapi dalam kasus di mana musuh membunuh kerabat atau anggota desa.
Hanya wanita yang memakan abu dan setelah itu bentuk balas dendam dilakukan pada pelakunya.
Namun upacara dilakukan pada malam yang sama, lalu penduduk desa harus membalas dendam melalui mungkin serangan di wilayah musuh.
Itu adalah catatan yang secara umum dikenal oleh kebanyakan orang tentang ritual Yanomami.
Namun dalam manuskrip kuno ada sebagian anggota suku yang memakan daging almarhum beramai-ramai dengan tujuan kebaikan.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR