Meski begitu Cappellini menggarisbawahi, meski bukti baru mengkonfirmasi hubungan evolusi yang erat antara Gigantopithecus dengan orangutan, data tersebut tidak dapat memberi tahu peneliti seperti apa kera yang sudah punah itu.
"Ini terlihat seperti orangutan, studi genetik berhasil menyelesaikan perdebatan."
"Namun informasi yang kami miliki tidak memberikan pengetahun lebih lanjut dalam hal fisiologi, biologi, dan penampilan hewan," tutur Cappellini.
Studi genetik tersebut juga merupakan penelitiaan fosil tertua yang diambil dari daerah tropis.
Kondisi panas dan lembab lebih sering membuat bahan genetik meluruh dengan cepat.
"Sampai sekarang, di daerah yang hangat dan lembab hanya mampu untuk mengambil informasi genetik dari fosil berusia 10.000 tahun," kata Frido Welker, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini dilansir CNN, Rabu (13/11/2019).
Keberhasilan metode ini meningkatkan kemungkinan lain untuk mempelajari primata yang sudah punah di daerah tropis.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Kera Raksasa Setinggi 3 Meter Terkuak, Masih Kerabat Orangutan"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR