Tulang itu ditawarkan sebagai gigi naga. Ketiadaan kerangka lain yang ditemukan membuat para peneliti akhirnya memiliki banyak spekulasi mengenai kerangka itu.
"Ini spesies yang penuh teka-teki," kata Enrico Cappellini, seorang profesor di Institut Globe University of Copenhagen, dilansir Live Science, Kamis (14/11/2019).
Namun kini setelah melakukan studi genetik pada gigi berumur 1,9 juta tahun, peneliti baru bisa mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Tim peneliti menggunakaan pengurutan protein pada enamel gigi.
Teknik baru yang dikenal sebagai palaeoproteomics ini dapat digunakan pada fosil yang berumur sangat tua untuk melestarikan DNA.
Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi evolusi dalam 50.000 tahun terakahir.
Hasilnya sungguh mengejutkan, studi mengungkapkan jika Gigantopithecus blacki adalah kerabat dekat dari orangutan moderen.
Garis keturunan kera raksasa itu kemudian diperkirakan berpisah dari sepupunya sekitar 12 juta hingga 10 juta tahun yang lalu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR