Ular itu, berukuran sekitar 1 meter dan diidentifikasi sebagai Palaeophython fischeri.
Yakni sebangsa ular pohon yang mampu tumbuh hingga lebih dari 2 meter.
Sementara si kadal itu berukuran hampir 17 sentimeter.
Ini adalah contoh dari spesies Geiseltaliellus maarius yang sekarang punah, sejenis kadal iguana yang mendiami wilayah yang sekarang disebut Jerman, Prancis, dan Belgia.
"Karena isi perut dicerna dengan relatif cepat dan kadal menunjukkan tingkat pengawetan yang sangat baik."
"Kami berasumsi bahwa ular itu mati tidak lebih dari satu atau dua hari setelah memakan mangsanya dan kemudian tenggelam ke dasar Danau Messel, di mana ia terawetkan," jelas Dr. Smith.
Kedua temuan ini sangat berharga karena mengungkapkan detail yang signifikan tentang bagaimana rantai makanan berfungsi.
Dalam kasus fosil ular, menarik bahwa kadal telah memakan kumbang.
Sebelum itu, para ilmuwan tidak tahu bahwa kadal Messel suka makan serangga.
Seperti pada penggalian sebelumnya mereka mampu mengidentifikasi hanya sisa-sisa tanaman di perut kadal fosil.
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR