Ditemani Ny. An, LS datang lagi menemui Si, sambil marah-marah dan menuduh Si pembohong.
Si menangkis tuduhan LS, dengan alasan tak punya uang untuk ongkos.
Ketika itu, kembali LS memberi uang. Kali ini sebanyak Rp 150 ribu.
Si pun menyebutkan rencana akan dilaksanakan tanggal 14 Januari. Tanggal 13 Januari, Si berangkat dari Mauk menuju Angke, bertemu dengan An dan Aw. Ketiganya lalu menyiapkan peralatan untuk melaksanakan rencana.
Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB subuh (14 Januari 1988), dengan menumpang bajaj ketiganya menuju Jalan Kesejahteraan No. 28 di Jakarta Barat, tempat LS dan Suhendro kos.
Mengetahui Si dan kawan-kawan telah datang, LS terlebih dulu menemui, lalu berpesan agar setelah melaksanakan rencana pembunuhan terhadap Suhendro, Si dan kawankawan mengambil barang milik LS sendiri, sehingga menimbulkan kesan telah terjadi perampokan.
Si setuju. LS kembali masuk ke dalam kamar Suhendro, lantas tidur di lantai. Suhendro sendiri, ketika itu sudah tidur pulas.
Selamat
Si dan kawan-kawan pun masuk. Tanpa menunggu lebih lama lagi, operasi dilaksanakan.
Suhendro sempat terbangun saat bacokan pertama mengenai tubuhnya. Tapi ia tak berdaya,' karena pada kesempatan benkutnya, bacokan datang bertubitubi.
KOMENTAR