Dan ini memang masuk akal, mengingat Suhendro adalah pedagang tekstil, pemilik kios "Sahabat Jaya" di pasar Tanah Abang.
Tapi pihak berwajib rupanya curiga. Karena, ketika peristiwa itu terjadi, LS sama sekali tidak menjerit.
"Waktu saya tanya, dia bilang takut," kata Ketua RT di daerah Suhendro kos.
Seorang kerabat Suhendro juga tak percaya kalau peristiwa itu semata
mata perampokan.
"Bukan perampokan. Memang ada barang yang hilang, tapi harganya tidak seberapa," kata kerabat Suhendro itu.
Menurut orang ini, ketiga orang itu memang mau membunuh Suhendro atas suruhan LS. Malah, tambahnya lagi, LS pernah mengancam Suhendro.
"Kalau Suhendro tak mau menikahi LS, jarinya akan dipotong!" Suhendro sendiri, adalah laki-laki beranak tiga. Istri dan anak-anaknya tinggal di Bandung.
Suhendro memang sudah lama berpisah dengan istrinya. Tapi, "Kami belum bercerai," tukas Suhendro, sambil menyatakan keinginan untuk berkumpul kembali dengan anak dan istrinya.
Perihal hubungannya dengan LS, menurut Suhendro sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun. Dan, meski tak membantah soal hubungan intimnya dengan wanita itu, Suhendro mengaku, tak mengenal Leni secara mendalam.
"Saya hanya tahu ia berasal dari Bogor. Dengan keluarganya pun saya belum pernah jumpa," katanya.
Sedang perihal janjinya hendak menikahi LS, laki-laki ini tak mau berkomentar apa-apa. Yang jelas, katanya, LS memang pernah mengecewakan dirinya.
KOMENTAR