Meskipun festival ini diamati paling rumit di wilayah Madhesh (selatan) di Nepal dan negara bagian Bihar, Jharkhand, dan UP di India, festival ini juga lebih lazim di daerah-daerah di mana para migran dari daerah-daerah tersebut hadir.
Ini dirayakan di semua wilayah Utara dan pusat-pusat kota besar Utara di India.
Festival ramah lingkungan dalam kondisi sungai yang penuh polutan
Ya, festival ini memang disebut-sebut sebagai festival paling ramah lingkungan.
Namun, ironisnya, festival ini justru dilangsungkan di sungai yang sudah sangat tercemar.
Ya, Chhath Puja tahun ini dirusak oleh busa busuk di air dan polusi udara terburuk yang pernah dialami Delhi selama bertahun-tahun.
Gambar-gambar memperlihatkan para orang-orang yang bersembahyang berada di sekitar buh setinggi lutut yang bergolak oleh arus di sungai yang tercemar parah.
Ya, asap yang sekilas dalam foto pertama adalah buih dari sungai yang mengindikasikan banyaknya polusi di sungai tersebut.
Beberapa wanita berdiri di dalam air untuk waktu yang lama, sesuai dengan ritual keagamaan.
Yang lain tidak bisa menahan diri untuk mengambil foto narsis dengan busa di latar belakang, yang tampak seperti salju atau permen kapas.
Pada hari Senin, Delhi meluncurkan sistem penjatahan mobil dua minggu dalam upaya putus asa untuk mengurangi polusi udara yang menghancurkan.
Yamuna, sumber air utama bagi 19 juta penduduk Delhi, adalah salah satu sungai yang paling tercemar di India.
"Yamuna bukan sungai lagi," Manoj Mishra dari Yamuna Jiye Abhiyaan, sebuah kelompok yang berkampanye untuk membersihkan sungai, mengatakan kepada CBS News.
Baca Juga: Kualitas Udara Memburuk, Apakah Ada Hubungan Antara Polusi Udara dengan Peningkatan Penyakit Mental?
KOMENTAR