Intisari-Online.com – Menurunkan berat badan tidak hanya soal mencoba salah satu dari banyaknya tawaran diet yang bisa dilakukan.
Yang terpenting adalah mempraktekkan konsep dari menurunkan berat badan yang sebenarnya sederhana, yaitu defisit kalori.
Apa itu? Artinya, kalori yang dibakar, harus lebih banyak dari kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, memahami cara menghitung kalori makanan merupakan bekal yang penting bagi kita dalam menjalani diet.
Baca Juga: Suka Konsumsi Kopi Kekinian yang Dijual di Kafe-kafe? Waspadai Kandungan Kalorinya Loh!
Dengan mengetahui jumlah kalori pada makanan, kita jadi bisa memilih menu santapan yang lebih sehat dan rendah kalori.
Meski begitu, kita juga perlu ingat bahwa kalori, dalam jumlah tertentu, tetap dibutuhkan oleh tubuh.
Sehingga, jangan sampaijustru sama sekali tidak makan, demi menghindari masuknya kalori ke tubuh.
Sebenarnya, berapa kalori yang kita butuhkan? Jika bicara masalah kalori, tidak sedikit orang yang langsung mengaitkannya dengan lemak dan makanan tidak sehat.
Baca Juga: Inilah Jumlah Kalori yang Dibakar Saat Berhubungan Intim, Bikin Sehat?
Padahal, dalam jumlah yang cukup, kalori bisa digunakan sebagai sumber energi di tubuh kita.
Apabila kita mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan tubuh, maka berat badan akan naik.
Sebaliknya, apabila kita mengonsumsi kalori lebih sedikit, maka berat badan akan dan kadar lemak di tubuh akan menurun.
Namun, jika terlalu sedikit, massa otot kita juga akan ikut hilang, dan hal tersebut tidak disarankan.
Baca Juga: Ingin Makan Makanan Lezat Tapi Takut Gemuk? Tak Perlu Dihindari, Ada Cara Mudah ‘Jaga Kalori’
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR