Advertorial
Intisari-Online.com -Apakah Anda merasa kurang jika dalam menu makanannya tidak ada cabai atau sambal?
Ya, selain menambah selera makan, banyak orang yang sengaja selalu menambahkan sambal karena yakin bahwa rasa pedasdapat membantu menurunkan berat badan.
Kandungan capsaicin, zat yang menghasilkan rasa pedas dan panas dalam cabai diklaim mampu membantu mengurangi lemak tubuh.
Ini memang terlihat masuk akal.
Baca Juga : Hanya Jual Nasi Lemak, Omzet Pengusaha Ini Capai Rp1,3 Miliar Sebulan!
Pasalnya, saat makan pedas tubuh kita mengeluarkan keringat, efek yang mirip ketika kita berolahraga.
Penelitian menunjukkan konsumsi capsaicin, biasanya dalam bentuk pil terkonsentrasi, dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Kalori yang dibakar dari peningkatan metabolisme sekitar 50 hingga 70 kalori ekstra setiap hari.
Jumlah tersebut setara dengan kalori pada pizza potongan besar.
Sebuah penelitian membuktikan sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh hingga lima persen.
Peningkatan itu menghasilkan pembakaran lemak hingga 16 persen.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa capsaicin memiliki efek termogenik yang dapat membuat tubuh membakar ekstra kalori selama dua puluh menit setelah makan.
Namun, menurut meta analisis data 2018 dari peneliti Hungaria mengklaim efek itu hanya terjadi pada orang dengan indeks massa tubuh 25 atau lebih tinggi.
Baca Juga : Menurut Penelitian, Kurangnya Hubungan Seks pada Orang Tua Tingkatkan Risiko Skizofrenia pada Anak
Capsaicin dapat membantu kita menurutkan berat badan dengan cara mengaktifkan lemak cokelat, yang membantu menaikan suhu tubuh dan membakar kalori.
Senyawa ini juga membantu kita mengontrol tingkat insulin serta mengatur nafsu makan.
Walau begitu jangan mengandalkan capsaicin untuk menurunkan berat badan.
"Manfaatnya untuk menurunkan berat badan terlalu kecil daripada efek sampingnya," kata pakar obesitas Spencer Nadolsky.
Terlalu banyak mengonsumsi suplemen capsaicin dapat menyebabkan kram perut, maag serta iritasi lambung dan sensai terbakar.
Capsaicin juga dapat mempengaruhi pola tidur kita dengan mengubah suhu tubuh.
Jadi, meski kita tak merasa sakit perut saat mengonsumsi makanan pedas, kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat tidur pulas.
Baca Juga : Berusia 4500 Tahun, Makam Kuno Milik 'Pengawal' Firaun yang Memegang 7 Gelar Ditemukan di Mesir
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehAriska Puspita Anggraini dengan judul "Berapa Banyak Kalori yang Dibakar Makanan Pedas?"