Advertorial
Intisari-Online.com – Anda suka makan makanan pedas? Rasanya sebagian besar masyarakat Indonesia merasa kurang pas jika dalam menu makanannya tidak ada cabai atau sambal.
Sambal atau sesuatu yang pedas itu membuat selera makan bertambah.
Selain itu, banyak orang yang meyakini bila rasa pedas bisa membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga : Suka Makan Pedas Tapi Takut Kepedasan, Tenang Atasi Saja dengan 4 Trik Ini
Kandungan capsaicin, zat yang menghasilkan rasa pedas dan panas dalam cabai diklaim mampu membantu mengurangi lemak tubuh. Ini memang terlihat masuk akal.
Pasalnya, saat makan pedas tubuh kita mengeluarkan keringat, efek yang mirip ketika kita berolahraga.
Penelitian menunjukkan konsumsi capsaicin, biasanya dalam bentuk pil terkonsentrasi, dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Baca Juga : Buat Resep Jus Tomat Pedas Ini untuk Memerangi Kanker dan Penuaan Dini
Kalori yang dibakar dari peningkatan metabolisme sekitar 50 hingga 70 kalori ekstra setiap hari. Jumlah tersebut setara dengan kalori pada pizza potongan besar.
Sebuah penelitian membuktikan sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh hingga lima persen.
Peningkatan itu menghasilkan pembakaran lemak hingga 16 persen. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa capsaicin memiliki efek termogenik yang dapat membuat tubuh membakar ekstra kalori selama dua puluh menit setelah makan.
Baca Juga : Benarkah Makan Makanan Pedas Saat Hamil Bisa Pengaruhi Kondisi Kandungan? Ini Penjelasannya
Namun, menurut meta analisis data 2018 dari peneliti Hungaria mengklaim efek itu hanya terjadi pada orang dengan indeks massa tubuh 25 atau lebih tinggi.
Capsaicin dapat membantu kita menurutkan berat badan dengan cara mengaktifkan lemak cokelat, yang membantu menaikan suhu tubuh dan membakar kalori.
Senyawa ini juga membantu kita mengontrol tingkat insulin serta mengatur nafsu makan.
Baca Juga : Anda Penyuka Makan Pedas? Berbahagialah, Sebab Ternyata Makan Sambal Punya 4 Manfaat Menakjubkan
Walau begitu jangan mengandalkan capsaicin untuk menurunkan berat badan. "Manfaatnya untuk menurunkan berat badan terlalu kecil daripada efek sampingnya," kata pakar obesitas Spencer Nadolsky.
Terlalu banyak mengonsumsi suplemen capsaicin dapat menyebabkan kram perut, maag serta iritasi lambung dan sensai terbakar.
Capsaicin juga dapat mempengaruhi pola tidur kita dengan mengubah suhu tubuh.
Baca Juga : Benarkah Makan Makanan Pedas Bisa Memperpanjang Usia?
Jadi, meski kita tak merasa sakit perut saat mengonsumsi makanan pedas, kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat tidur pulas. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Banyak Kalori yang Dibakar Makanan Pedas?"