Intisari-Online.com - Pasca-pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan Presiden - Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 pada Minggu (20/10/2019), sejumlah orang dipanggil ke Istana Kepresidenan.
Beberapa orang mulai menyambangi Istana Kepresidenan sejak Senin (21/10/2019) dengan mengenakan kemeja putih.
Mereka diduga kuat sebagai calon-calon menteri yang akan membantu kinerja Jokowi di periode keduanya menjabat sebagai presiden.
Dari sejumlah orang tersebut, Bahlil Lahadalia menjadi salah satu yang 'berkemeja putih' yang datang ke Istana Kepresidenan pada Selasa (22/10/2019) pagi.
Melansir Kompas.com via Sosok.ID pada Selasa (22/10/2019), Bahlil Lahadalia datang untuk memenuhi panggilan Presiden Jokowi.
Ketika itu, dirinya tak banyak bicara, hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada awak media.
"Nanti dulu, belum tahu ini (pembicaraannya)," ujar Bahlil seperti dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, sebelumnya Jokowi sendiri sudah 'mengincar' Bahlil sebagai menteri.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi pada acara Silaturahmi Nasional dan Buka Puasa Bersama Himpunan Pengusaha Musa Indonesia (HIPMI) di Ritz-Carlton, Kuningan, pada Minggu (26/5/2019).
"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi pada pria yang dikenal sebagai Ketua HIPMI tersebut seperti dikutip dari Tribunnews.com via Sosok.ID.
Sementara itu, melansir Kompas.com, Rabu (23/10/2019), nama Bahlil Lahadalia termasuk sebagai anggota dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Bahlil Lahadalia didapuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Thomas Trikasih Lembong.
Mengenal lebih dekat sosok Kepala BKPM ini, berikut fakta menarik sosok Balil Lahadalia, dilansir dari Sosok.ID, Selasa (22/10/2019).
1. Anak keluarga sederhana
Bahlil Lahadalia lahir pada 7 Agustus 1976 di tengah keluarga yang sederhana.
Ayahnya seorang tukang bangunan sedangkan ibunya adalah buruh cuci.
Keadaan serba kekurangan membuat pria kelahiran Banda, Maluku ini harus bekerja membantu keluarganya.
Disebutkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ia berjualan kue di sekolahnya.
2. Jadi supir angkot
Tak hanya jualan kue, Bahlil juga pernah mencicipi pekerjaan jadi kondektur dan sesekali sebagai supir angkot.
Hingga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, keadaan ekonominya tak kunjung membaik.
Bahkan, saat menginjak semester enam, Bahlil mengaku sempat menderita busung lapar.
3. Jadi pengusaha
Tekadnya kuat untuk keluar dari kemiskinan membawa Bahlil pada kesuksesan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, Bahlil bersama temannya membangun perusahaan konsultan keuangan dengan teknologi informasi.
Bahlil menjadi direktur untuk wilayah Papua di perusahaannya tersebut, namun ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dirintisnya itu.
Ia kemudian membangun perusahaan perdagangan kayu dan akhirnya hingga kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah nama PT Rifa Capital sebagai holding company.
Prestasinya ini membuat Bahlil didapuk sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018.
4. Dukung Jokowi
"Kalau ditanyakan Bang Sandi itu pernah di HIPMI, iya, dia mantan ketua umum. Tetapi harus diingat, Pak Jokowi itu juga kader HIPMI Solo. Jadi dua-duanya ini kader HIPMI," kata Bahlil di Posko Cemara seperti dikutip dari Tribunnews Wiki (29/11/2018) via Sosok.ID.
Maka dari itu, Bahlil mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin karena lebih mendukung calon presiden, bukan calon wakil presiden.
"Dalam UU itu kan pileg dan pilpres, enggak ada pilwapres (pemilihan wakil presiden). Ya aku dukung Pak Jokowi, lah, kader HIPMI yang calon presiden kan cuma dia," ujar Bahlil.
Source | : | Kompas.com,Sosok.ID |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR