Advertorial
Intisari-Online.com -Sineenat Wongvajirapakdi dianugerahi dengan gelar Chao Khun Phra, atau Selir Kerajaan, pada28 Juli lalu, bertepatan dengan ulang tahun Raja Thailand Maha Vajiralongkorn ke-67.
Mantan perawat kerajaan berusia 34 tahun itu menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar Chao Khun Phra dalam 100 tahun terakhir.
Pengangkatan Sineenat ini seolah mendobrak tradisi Kerajaan Thailand yang berlangsung selama satu abad terakhir.
Pasalnya, menurut sejarah Negeri Gajah Putih, posisi selir resmi tak pernah diakui oleh pemerintah Thailand dan penunjukkan terakhir kalinya adalah pada tahun 1921.
Pada akhir Agustus, serangkaian foto Sineenat dan Raja Vajiralongkorn dalam berbagai kesempatan dipublikasikan oleh situs istana.
Publikasi lebih dari 60 foto dan biografi setebal 46 halaman itu sebenarnya sudah dilakukan pekan sebelumnya. Namun, sirkulasinya baru diterapkan Senin (26/8/2019), dikutip dari Kompas.com.
Gambar yang dirilis oleh kerajaan memperlihatkan Sineenat mengenakan pakaian tempur, mengoperasikan pesawat, hingga latihan menembak.
Karena pengumuman itu menghebohkan, terutama statusnya sebagai selir dalam 100 tahun terakhir, membuat situs itu mengalami masalah teknis.
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam 500 Tahun, Garis Retakan Ini Bergerak, Warga Panik Akan Datangnya Gempa Besar
Sineenat adalahseorang berpangkat Mayor Jederal.
Lahir di Provinsi Nan di utara Thailand, dia lulus dari Sekolah Perawat Militer, dilatih sebagai pilot, dan mengabdi di unit penjaga raja sebagai jenderal bintang dua.
Dikutip dari Tribunnews.com,Sineenat adalah mantan pacarMaha Vajiralongkorn yang kemudian dilantik menjadi selir resmi kerajaan.
Yang lebih mengejutkan, pengangkatan selir itu dilakukan sang Raja Thailand di depan istri sahnya, Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya.
Baca Juga: Jokowi Gandeng Prabowo Mengingatkan pada Kisah Lawas Presiden AS dan Rivalnya di Kontes Politik
Melansir dari laman Astro Awani, upacara pengangkatan tersebut bahkan disiarkan langsung secara nasional sehingga bisa disaksikan langsung oleh semua rakyat Thailand.
Upacara pelantikannya sendiri menggunakan adat kerajaan.
Sineenat yang kala itu mengenakan busana adat berwarna merah harus bersimpuh untuk mendapat percikan air suci dari raja dan permaisuri.
Menariknya, sepanjang acara, permaisuri Suthida Vajiralongkorn hanya duduk terdiam melihat suaminya memiliki madu.
Selain menjadi selir, Sineenat juga dianugerahi 4 medali dari Raja Maha Vajiralongkorn.
Yakni Most Illustrious Order of Chula Chom Klao, 1st Class, dan the Most Exalted Order of the White Elephant.
Namun, gelar dan penghargaan yang diberikan padaSineenat tak bertahan lama disandangnya.
Pasalnya,Maha Vajiralongkorn mengumumkan pencabutan gelar kerajaan kepada sang selir, Sineenat Wongvajirapakdi.
Dalam pemberitaan Royal Gazette dikutip AFP Senin (21/10/2019), status Sineenat dicopot karena dianggap ""tak setia dan tak tahu berterima kasih pada Raja Thailand".
Diberitakan Strait Times, dia mencoba untuk menyabotase penunjukan Ratu Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya, dan mencoba ikut campur.
Selain itu, Sineenat juga menentang penunjukan Ratu Suthida sebagai permaisuri demi ambisi pribadi.
Baca Juga: Berani Ganggu Kawanan Singa Sedang Berburu, Buaya Ini Berakhir Seperti Ini
"Aksinya tidak menunjukkan penghormatan pada raja dan tidak memahami tradisi kerajaan," demikian keterangan yang dirilis istana.
Perempuan yang mempunyai pangkat Mayor Jenderal itu juga disebut berusaha menaikkan posisinya supaya setara dengan Permaisuri Suthida.
Perilakunya dianggap tak menghormati Raja Thailand, dan menyebabkan perpecahan serta kesalahpahaman di antara kerabat kerajaan dan publik.
Karena itu selain mendapat hukuman pencopotan Chao Khun Phra, berarti Selir Kerajaan, segala penghargaan militer juga dicabut.