Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah garis patahan yang sebelumnya tidak aktif di California telah bergerak untuk pertama kalinya setelah 500 tahun.
Hal itu seketika mengundang kekhawatiran akan sebuah gempa besar yang mungkin akan melada.
Dilansir dari Dailystar.co.uk, Senin (21/10/2019), para ilmuwan dari California Institute of Technology menerbitkan penelitian awal pekan ini.
Penelitian tersebut menyoroti dua gempa bumi besar yang merusak negara bagian AS pada bulan Juli dan Agustus.
Mereka menemukan getaran besar dan gempa susulan begitu kuat sehingga tekanan ditambahkan ke Garlock Fault - garis patahan yang membentang sekitar 300km.
Apa yang mengkhawatirkan adalah bahwa tekanan memaksa lempeng itu untuk bergerak.
Gerakan sesar merayap itu akhirnya terjadi terjadi setelah 500 tahun baik-baik saja.
Ahli geologi Zachary Ross, yang membantu menulis penelitian, mengatakan:
"Ini mengejutkan karena kami belum pernah melihat Garlock Fault bergerak sebelumnya."
Dia menambahkan: "Itu berakhir menjadi salah satu urutan gempa terbaik yang terdokumentasi dalam sejarah dan menjelaskan bagaimana jenis peristiwa ini bisa terjadi."
Namun hasil temuan itu tidak mengindikasikan gempa bumi besar.
Jika Garlock Fault terus bergerak, itu dapat mengacaukan San Andreas Fault, yang berjalan di sepanjang sistem tektonik yang berbeda.
Sebelumya diketahui pada tahun 1906, San Fransisco mengalami gempa berkekuatan 7,9 dan menewaskan 3.000 orang.
Bagi para peneliti ada banyak kesalahan kecil prediksi yang nunjukkan akan terjadinya gempa besar.
Baca Juga: Jika Kim Jong Un Digulingkan, Inilah Sosok Orang yang Akan Menggantikannya
Ini terkenal lebih sulit untuk dipetakan atau diprediksi dibandingkan dengan yang lebih besar.
Contoh terbaru yang paling terkenal adalah gempa bumi Ridgecrest musim panas ini yang memicu ribuan gempa susulan yang lebih kecil.
Ross melanjutkan: “Selama seabad terakhir, gempa bumi terbesar di California mungkin lebih mirip Ridgecrest daripada gempa bumi San Francisco tahun 1906, yang merupakan satu patahan."