Intisari-Online.com - Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19:00 WIB, terjadi gempa berkekuatan 7,4 skala richter di Barat Daya Banten yang berpotensi tsunami.
BMKG menyebutkan kedalaman gempa yang terjadi di 7.54 LS,104.58 BT tersebut mencapai 10 km.
Getaran yang ditimbulkan oleh gempa ini sendiri dirasakan oleh warga Jakarta dan Bandung.
Gempa memang mirip mahluk hidup.
Gempa punya anak-anak. Mereka adalah tanah longsor, tanah merekah, hingga tsunami.
Jika kedua anak pertama mudah muncul tak lama setelah sang induk mengguncang, lain dengan si bungsu. Tsunami baru 'lahir' dan menyerang jika sejumlah syarat terpenuhi.
Tsu berarti pelabuhan, sementara nami berarti gelombang. Dalam khasanah kata-kata Jepang, tsunami berarti gelombang laut mahadahsyat yang menghantam pelabuhan atau dataran di Jepang.
Karena ombak raksasa ini juga pernah menerjang beberapa wilayah di dunia, nama ini pun populer di seantero dunia.
Baca Juga: Gempa Jakarta Hari Ini, BMKG: Magnitudo 7,4, Lokasi di Sumur-Banten, Berpotensi Tsunami
Sejak tahun 1600-an Sebelum Masehi konon sudah 2.000-an kali tsunami menyerang berbagai pantai di berbagai negara.
Pangkal penyebabnya adalah rekahan di dasar laut. Bisa oleh karena penunjaman atau subduksi lempeng, pergerakan patahan, letusan gunung api di dasar laut, dan tumbukan benda ruang angkasa.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR