Advertorial
Intisari-Online.com -Bagi masyarakat Indonesia, nama Uday Kotak memang tak setenar Bill Gates maupun Mark Zuckerberg.
Tapi yang jelas, Uday Kotak masuk jajaranmiliarder dengan jumlah kekayaan tak main-main.
Uniknya, Uday Kotak berhasil jadi orang terkaya setelah pinjam uang ke temannya.
Melansir Forbes, Uday Kotak merupakan bankir terkaya di Asia.
Ia juga termasuk dalam jajaran orang terkaya di India, menempati urutan kelima di tahun 2019.
Pria berusia 60 tahun kelahiran Mumbai, India ini memiliki kekayaan bersih pada Oktober 2019 sebesar 14,3 miliar dolar atau setara Rp 207 triliun.
Uday Kotak sendiri berasal dari keluarga menengah ke atas, tapi dia menolak bisnis perdagangan keluarganya.
Uday Kotak akhirnya memulai sebuah bisnis perusahaan keuangan pada 1985 bernama Kotak Mahindra Finance Limited.
Mendirikan usaha butuh modal, Uday Kotak memberanikan diri meminjam dana ke keluarga dan teman dekat.
Sampai pada tahun 2003 Kotak akhirnya mengalihkan perusahaan tersebut menjadi bank komersial.
Bisnis perbankan di India sebenarnya punya tantangannya sendiri.
Misalnya saja rasio kredit yang cenderung meningkat seiring perlambatankondisi ekonomi di negara tersebut.
Baca Juga: Wahai Wanita Berambut Panjang, Jangan Pernah Lakukan 7 Hal Ini Jika Tidak Ingin Menyesal dan Kecewa
Berlatar pendidikan master manajemen di Jamnalal Bajaj Institute of Management Studies, India, Uday Kotak punya visi bisnis yang tajam.
Kotak Mahindra Bank miliknya kini termasuk di antara empat bank teratas India di sektor swasta.
Melansir Business Insider, kekayaan bersih Uday Kotak terus tumbuh 268 persen dari 3 miliar dolar di tahun 2010 menjadi 11,8 miliar dolar tahun 2019.
Ini artinya kekayaannya berlipat ganda empat kali lebih besar dalam kurun satu dekade.
Kekayaannya ini terutama karena peningkatan nilai kepemilikan sahamnya di Kotak Mahindra Bank.
Selain itu, Kotak juga memiliki 95 persen saham di Business Standard, sebuah surat kabar keuangan di India.
Mengutip Business Insider, uang bukanlah motivator terbesar bagi Uday Kotak.
Dia pernah mengatakan pada Financial Times, "Daripada dijadikan sebagai tujuan, uang adalah hasil dari kewirausahaan yang sukses."