Namun Schisterman mengingatkan satu hal, setiap pasangan, khususnya ibu harus memulihkan emosinya sebelum mereka mencoba untuk hamil lagi.
Sementara untuk ibu yang pernah atau baru saja kehilangan bayi berusia di atas 20 minggu dalam kandungan atau saat lahir tak perlu takut untuk hamil kembali.
Menurut sebuah studi dari Curtin University, Perth, Australia, segera hamil terbukti aman bayi ibu.
Sebab, tidak ada bukti pasti mengenai risiko seperti lahir mati terulang, prematur, atau keguguran.
Hanya saja, jika ibu merasa khawatir, ibu diperbolehkan bertanya kepada dokter yang menangani. Karena memang informasi mengenai ini sangat terbatas.
Tapi Prof Alex Heazell dari Universitas Manchester menuturkan bahwa hal utama yang perlu dilakukan ibu dan pasangannya adalah mereka harus siap secara psikologis.
Alih-alih memikirkan soal kapan sebaiknya perempuan hamil lagi, lebih baik mempertimbahkan status kesehatan, termasuk kondisi emosionalnya.
WHO sendiri merekomendasikan agar perempuan sebaiknya tidak hamil sampai setidaknya enam bulan setelah keguguran atau aborsi dan setidaknya dua tahun setelah kelahiran hidup.
Tujuannya agar mereka lebih siap dan pulih terlebih dahulu sebelum hamil lagi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR