Ia menyebut, bahwa teroris telah memainkan dan memanfatkan era disrupsi ini dengan cara melakukan eksekusi mati atau tindakan teror kepada personal yang menurut netizen banyak dibenci orang.
"Dengan banyaknya stigma negatif yang justru dialamatkan kepada Wiranto, teroris berhasil mencapai tujuannya," terang dia.
Kampanye positif
Lebih lanjut Roby mengatakan, dengan begitu, kebencian dari netizen seperti terpuaskan.
"Ini tekniknya sama ketika memanfaatkan kebencian orang pada Amerika, dengan melakukan teror pada Amerika oleh Al Qaeda," papar dia.
Untuk menghindari hal tersebut terus terjadi, Roby menyarankan agar kampanye positif di media sosial untuk diperbanyak lagi.
Selain itu, menurut Roby, penguatan literasi digital juga perlu diperkuat lagi.
"Ada lagi yang terpenting adalah peran tokoh agama, pejabat publik, penting untuk tidak lebih lagi memprovokasi," kata dia.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR