Intisari-Online.com - Ada begitu banyak hal kontroversial dari negara yang tertutup, Korea Utara.
Salah satunya dibeberkan oleh seorang lelaki yang tumbuh besar di Korea Utara seperti dimuat dalam Mirror (1/3/2019).
Gim Gyu Min (44) mengungkapkan bagaimana rasanya tumbuh di bawah kediktatoran ketika negara itu dilanda kelaparan hebat.
Dia menyatakan telah menyaksikan eksekusi harian dan mayat-mayat menumpuk di jalan-jalan di bawah kediktatoran keluarga Kim.
Baca Juga: Olahraga Bisa Cegah Kanker Payudara, Bagaimana Caranya? Ini Jawaban Para Ahli!
Gim Gyu Min baru berusia 20-an ketika negara itu dilanda krisis kelaparan pada 1990-an.
Makanan menjadi lebih langka dan segalanya menjadi lebih sulit bagi jutaan warga Korea Utara, yang mengakibatkan kekurangan gizi parah dan akhirnya kematian bagi lebih dari 10 persen populasi.
Berbicara kepada Metro, seperti dilansir dari Mirror, Gyu Min berkata, "Orang-orang sekarat. Jika Anda pergi ke luar di mana pun di Korea Utara ... Anda akan melihat mayat-mayat yang menumpuk di jalan.
"Bisa jadi siapa saja tewas kelaparan, tidak membeda-bedakan jika Anda seorang pria, wanita atau anak-anak."
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR