Advertorial

YouTuber Korea Ketagihan Menu Makanan TNI: Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Salah satu YouTuber Korea yang kerap disapa Ujung Oppa kembali menjadi perhatian publik setelah dirinya membuat video saat dia mencicipi ransum atau makanan bekal TNI di momen Hari Ulang Tahun TNI.

Meskipun makanan yang dicicipnya dijadikan bekal TNI saat bertahan di hutan, tetapi ternyata rasanya sangat enak.

Ujung Oppa sampai ketagihan dan tak mau berbagi makanan tersebut.

Pada video tersebut Ujung Oppa ditemani seorang anggota tentara Anto Cepi dari TNI Angkatan Udara (AU).

Baca Juga: Awalnya Malu-malu, Setelah Berhasil Dibujuk Wanita Penderita Gangguan Jiwa Ini Lantunkan Ayat Alquran Hingga Membuat Terpukau

Dia beruntung berkesempatan melihat sekaligus mencoba bekal makan TNI.

Sekilas makanan tersebut tampak seperti makanan kalengan biasa, namun Anto menjelaskan bahwa ransum itu berisi makanan dengan porsi dan kandungan nutrisi yang sudah dihitung.

Makanan tersebut juga tidak bisa didapatkan dengan mudah karena tidak dijual di pasaran.

Setelah mencicip makanan itu, Ujung Oppa berkata, "Enak banget. Aku baru pertama kali coba makanan ini seumur hidup dan beneran ini enak sekali. Maaf ya teman-teman, aku nggak mau berbagi makanan ini."

Baca Juga: #HUT263Jogja: Ternyata Nama Malioboro di Yogyakarta Berasal dari Nama Penjajah Inggris

Menu makan siang paling enak dalam komando marinir

Prinsip dalam pendidikan militer TNI untuk membentuk pasukan komando adalah agar para prajurit bisa diterjunkan di berbagai medan ekstrem kapan saja.

Jika diamati, para pasukan TNI, khususnya Marinir TNI AL, yang sedang digembleng untuk menjadi pasukan komando semuanya mendapat pelatihan di luar batas kemampuan manusia.

Siswa pendidikan komando Marinir akan digembleng dalam suasana latihan seperti perang sungguhan.

Baca Juga: Pulang-pulang Teler, Pemilik Kucing Ini Terkejut Mengetahui Kucingnya Dikawinkan dengan 5 Kucing Betina

Begitu usai salat Subuh mereka langsung berlatih keras sepanjang hari menggunakan pakaian tempur lengkap dan berlatih sepanjang hari.

Untuk membangunkan para prajurit yang sangat mudah tertidur itu, biasanya pelatih menggunakan ledakan granat plastik selama tiga kali disusul tentetan bunyi tembakan.

Semua siswa komando mengenakan ransel di punggung yang beratnya sekitar 20 kg dan masing-masing prajurit membawa senapan serbu AK-47.

Hampir semua kegiatan untuk menggembleng pasukan komando itu dilakukan dalam kondisi berlari.

Baca Juga: Kim Jong Un Disebut Anak Manja yang Jago Menembak di Usia 3 Tahun hingga Bentuk Girl Band Paling Terkenal di Korut

Pendidikan komando Marinir yang dilaksanakan selama tiga bulan ini memang penuh dengan ujian ketahanan baik mental, fisik maupun intelegensia serta tidak mengenal kompromi.

Ada lima tahapan berat yang harus dilewati untuk dapat menyelesaikan pendidikan guna mendapatkan baret ungu Marinir ini.

Tahap Laut menjadi ujian pertama yang harus dilalui, kemudian beranjak ke Tahap Komando, Tahap Hutan, dan Tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG).

Tahap yang terakhir adalah Tahap Lintas Medan dengan menempuh jarak 300 km dari Banyuwangi menuju Surabaya.

Baca Juga: Panjangnya Ada yang Capai 2 Meter Lebih, Warga Diheboh oleh Kawanan Buaya di Bengawan Solo, Diduga Ada 5 Ekor, Pertanda Apa?

Jarak itu ditempuh dengan berjalan kaki memotong 4 pegunungan di Jawa Timur.

Agar semua siswa komando mampu mengikuti semua latihan yang sangat berat itu, para pelatih menyiapkan dukungan berupa makanan yang cukup memadai.

Tapi jangan dibayangkan menu makanan itu seperti nasi bungkus atau nasi kotak yang dipesan dari rumah makan atau katering tertentu.

Semua menu makanan untuk siswa komando Marinir dimasak oleh para pelatihnya karena semua pasukan Marinir pada umumnya mahir memasak.

Baca Juga: Kisah John Lie, Prajurit 'Hantu Selat Malaka', Kerap Dibantu Keajaiban di Laut hingga Lolos dari Sergapan yang di Luar Nalar

Salah satu ketrampilan yang dilatihkan dalam pendidikan komando TNI pada umumnya adalah agar pasukan komando mengenal beragam jenis tanaman dan hewan untuk survival sekaligus cara memasaknya.

Acara makan siang memang merupakan acara yang sangat luar biasa bagi semua siswa pendidikan komando karena kondisinya selalu sangat lapar akibat latihan yang begitu keras.

Maka menu makan siang yang biasa disajikan kepada para siswa komando Marinir juga sangat istimewa.

Biasanya menunya berupa nasi putih sayur mayur seperti pecel lauk tahu tempe dan sebutir telur mentah.

Baca Juga: Ditemukan Warga Saat Menyapu Halaman, Seorang Kakek Meninggal di Pos Kamling, Tinggalkan Sepucuk Surat

Sebelum disantap menggunakan tangan menu “nasi komando” semuanya dicampur terlebih dahulu kemudian baru diguyur telur mentah lalu diaduk lagi.

Bagi orang biasa menyantap ‘’nasi komando’’ mungkin bisa muntah.

Tapi bagi siswa komando Marinir yang sudah sangat lapar menu “nasi komando” itu hanya ada dua rasa: enak dan enak sekali; dan harus dimakan tanpa sisa.

Pasalnya kalau makan sampai meninggalkan sisa hukuman berat dari para pelatih siap menunggu.

Sementara itu, apa saja ransum TNI yang dicoba YouTuberUjung Oppa?

Makanan utama ransum TNI berupa nasi dengan berbagai rasa serta sereal.

Ada tiga pilihan rasa nasi yakni nasi tim ayam, nasi daging rica-rica dan nasi gulai ikan.

Baca Juga: Memutuskan Resign dari Pekerjaannya, Satu Keluarga Ini Mantab Tinggal di Hutan, Alasannya Sungguh Luar Biasa

Menunya memang familiar layaknya makanan khas Indonesia. Ujung Oppa ternyata memilih nasi daging rica-rica.

Nasi dalam kemasan itu setengah matang dan harus dimasak terlebih dahulu.

Tak hanya nasi, bekal makanan TNI kala berjaga di hutan juga berupa sereal, yang juga turut dicobanya.

Sereal itu dalam bentuk bubuk, jadi harus dilarutkan dalam air hangat dan diaduk, barulah bisa dikonsumsi.

Menurut Anto, sereal itu mampu membuat rasa kenyang lebih lama meski tampak seperti sereal instan.

Baca Juga: Jadi Korban Perampokan, Pasutri Ini Malah Sodorkan Mobil dan BPKB, Namun Pelaku Menolak dan Meminta Hal Ini

Moh Habib Asyhad

Artikel Terkait