Walau terlihat cantik, namun awan lenticular sangat berbahaya untuk penerbangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra.
“Jadi awan itu ada tiga: tinggi, menengah, dan rendah,” papar Agie melalui sambungan telepon kepada kompas.com pada Selasa tahun 2018 silam.
“Untuk awan lenticular, dia masuk awan menengah.”
"Disebut rendah menengah tinggi dilihat dari jarak ke permukaan," imbuhnya lagi.
Dijelaskan oleh Agie, awan lentikular terbentuk saat udara bergerak melewati pegununungan, sehingga mendapat pendinginan yang cukup untuk terjadi kondensasi.
Awan lenticular memiliki karakteristik yang spesial karena posisinya tidak bergerak layaknya awan jenis lainnya dan berbentuk padat.
Awan jenis ini dapat berada pada lokasi yang sama dalam periode yang lama karena dukungan udara yang naik di atas pegunungan secara berkelanjutan, yang selanjutnya terkondensasi dan menghasilkan awan.
Mengenai bentuknya, seringkali awan ini berbentuk menyerupai lensa atau lingkaran pipih seperti payung layaknya gambar yang tersebar di media sosial.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR