Advertorial

Pengawal Pribadi Raja Salman Ditembak Mati, Ini 5 Fakta Hebat Tentangnya, Bisa Jinakkan Bom dan Terbangkan Pesawat

Mentari DP

Penulis

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm ditembak mati oleh seorang temannya di kediaman pribadi di kota Jeddah barat, Arab Saudi,
Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm ditembak mati oleh seorang temannya di kediaman pribadi di kota Jeddah barat, Arab Saudi,

Intisari-Online.com – Jika kalian melihat kedatangan Raja Arab Saudi,Raja Salmanbin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada tahun 2017 silam, pasti Anda mengenal Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm.

Ya, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm merupakan pengawail pribadi Raja Salman dan posisinya selalu berada di belakang Sang Raja.

Namun baru-baru ini, ada kabar duka dari sang pengawal.

Dilansir dari reuters.compada Minggu (29/9/2019), Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm ditembak mati oleh seorang temannya di kediaman pribadi di kota Jeddah barat, Arab Saudi, beberapa kilometer di utara Istana.

Baca Juga: Rajin Kumpulkan Uang Koin dari Jualan Angkringan, Pasangan Suami Istri Berhasil Bayar Sekolah 3 Anaknya dengan Uang Koin

Menurut media pemerintah, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (28/9/2019) malam dan ini dikarenakan “perselisihan pribadi”.

Namun mereka tidak memberikan rincian tentang pertikaian yang memicu penembakan tersebut.

Tak hanya itu, beberapa orang termasuk lima anggota pasukan keamanan juga terluka oleh tembakan, kata pernyataan itu.

Al-Faghm sempat dipindahkan ke rumah sakit tetapi ia meninggal karena lukanya.

Kematiannya memicu duka mendalam seluruh keluarga istana dan warga Arab Saudi.

"Semoga Anda beristirahat dalam damai, pahlawan ...", tulis penasihat senior Pengadilan Kerajaan Turki al-Sheikh dalam akun Twitternya.

Penulis sekaligus pakar perang dan militer, Thomas Wictor, menulis, Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Arab Saudi yang serba bisa.

Berikut 5 fakta menarik soal Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm:

1. Pengawal yang serba bisa

Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badgePasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi.

Selain badge itu,Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakniUS Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings.

Tak hanya piawai soal bertempur di darat,Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.

Hal itu ditunjukkan dari badgeSaudi Air Force pilot’s wings yang ia miliki.

Baca Juga: Sebelum Jadi Korban G30S/PKI, Pierre Tendean Dikenal Sebagai Letnan yang Tampan, Bintang Semasa Taruna, dan Rebutan para Jenderal

Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut,adalah kemampuan yang mudah saja baginya.

Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya.

Semua badge itu dimiliki olehAbdul Aziz Al-Faghm melalui pelatihan selama lebih dari 10 tahun.

2. Usianya sudah 50 tahun namun fisiknya seperti pria 20 tahun

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm diyakini telah berusia sekitar 50 tahun.

Tapi, penampakan fisiknya seringkali membuat orang kagum. Fisik tubuhnya masih tegap, kekar, danterjaga.

Menurut Thomas Wictor, kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masihbisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan.

3.Bukan hanya ahli teori

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer.

Dia telah mendapat penghargaanOrder of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Arab Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.

Asal tahu saja, menurut Thomas Wictor, untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan.

Dengan melihat fotonya saat berada di sisi Raja SalmanThomas Wictor memuji Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja.

Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman.

Posisi tangan itu menandakan ia selalu dalam posisi siaga.

Baca Juga: Jadi Perisai Sang Ayah, Ade Irma Suryani Harus Merenggang Nyawa Akibat Kekejaman G30S/PKI

4. Pengawal loyal

Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman susah berpaling darinya.

Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun.

Itu artinya,sebelum mengawalRaja Salman, dia juga mengawal Raja ArabSaudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015.

Saat Raja Abdullahmangkat dan dimakamkan,Al-Faghm menjadi pengawal terdepaniring-iringan penggotong jenazah RajaAbdullah.

Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral.

Banyak warga ArabSaudi menaruh haru kepadanya. Pasalnya, ia harussebisa mungkin menjaga emosidi momen itu.

Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah, tapi ia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu.

5.Titisan sang ayah

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm lulus dari akademi militerKing Khaled Military College di tahun 1991.

Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus ArabSaudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke RoyalGuard,atau pasukan khusus kerajaan.

Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini.

Yang menarik, ayah dariAl-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya, selama 30 tahun.

Rest in Peace, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm. (Aji Bramastra)

(Artikel ini telah tayang di suryamalang.comdengan judul "5 Fakta Menarik Pengawal Pribadi Raja Salman saat di Indonesia, Brigjen Al-Faghm")

Baca Juga: Kasus Korban Bullying Lempar Pelaku Bully dari Lantai 4 Gedung Sekolah: Yuk, Kenali Tipe Anak yang Rentan Alami Bullying di Sekolah

Artikel Terkait