Intisari-Online.com - Jika Anda seorang yang optimis, kami punya kabar baik untuk Anda - meskipun Anda mungkin sudah mengharapkannya.
Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open, orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai optimis akan memiliki risiko lebih kecil terkena serangan jantung atau stroke.
Tim ilmuwan menganalisis data dari 15 studi sebelumnya yang melibatkan 230.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk Australia, yang menganalisis hasil kesehatan masyarakat selama periode 14 tahun.
Mereka yang diidentifikasi sebagai optimis mengalami stroke 35% lebih sedikit dan 14% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kematian dini dibandingkan dengan mereka yang tidak optimis.
Baca Juga: Andaikan Tokoh PKI Bertindak Lebih Cepat, Nasib Yogyakarta Mungkin Akan Menjadi Seperti Ini
Jadi, pada dasarnya, Anda bisa menganggap diri Anda sehat!
Berbicara kepada Independen, Profesor Alan Rozanski, seorang penulis studi yang terkait, mengatakan bahwa penelitian ini adalah "meta-analisis pertama, untuk menilai hubungan antara optimisme dan hasil klinis."
Dia juga menambahkan bahwa bersikap optimis memiliki pengaruh baik pada psikologis dan kesehatan kardiovaskular.
Meskipun kemungkinan karena kombinasi optimis yang telah menurunkan hormon stres serta lebih cenderung mempromosikan diet sehat dan berolahraga secara teratur.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR