Advertorial
Intisari-Online.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa di berbagai kota di Indonesia sejak Senin (23/9/2019) hingga Jumat (27/9/2019) berjalan panas.
Di antara lima hari aksi unjuk rasa tersebut, ada beberapa kejadian yang menyebabkan beberapa mahasiswa terluka.
Seperti yang dialami Dicky Wahyudi (19).
Dilansir dari grid.id ada Senin (30/9/2019), Dicky Wahyudi adalahmahasiswaFakultas Hukum Universitas BosowaMakassar.
Pada saat kejadian, Dicky sedang ikut berunjuk rasa di Jl Urip Sumorharjo,Makassar, pada Jumat (27/9/2019) malam.
Pada saat kejadian, Dicky diduga tak melihat ada mobil Barracuda yang datang lantaran tebalnya kabut akibat gas air mata.
Dan tabrakan pun tak terelakkan dan Dicky mengalami luka yang cukup parah.
Bahkan detik-detik tertabraknya Dicky juga sempat menjadi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @makassar _iinfo pada Jumat malam.
Dicky langsung dilarikan ke ruang operasi Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar usai tertabrak mobil Barracuda polisi.
MengutipTribun Timur, rekan sekaligus Ketua Bem Fakultas Hukum Universitas Bosowa, Ewaldo Aziz (22), mengungkap kondisi kesehatan Dicky.
"Yang luka itu, mata kanan bengkak, tulang rusuk bagian kanan remuk dan bagian wajah alami luka lecet," ujar Aziz.
Kabar tertabraknya seorang mahasiswa oleh mobil taktis polisi ini pun juga sudah dikonfirmasi oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe.
Terkait dengan kejadian ini, Guntur sudah menginstruksikan jajarannya untuk memeriksa pengemudi mobil barracuda yang menabrak Dicky.
Meski sudah menjenguk Dicky seusai kejadian, Guntur kembali menyambangi sang mahasiswa yang masih tergolek lemah di ranjang rumah sakit pada Minggu (29/9/2019).
Tak disangka, sang Kapolda Sulsel mengangkat Dicky Wahyudi sebagai anak angkatnya.
"Mulai hari ini saya angkat (Dicky) jadi anak angkat saya, sampai saya meninggal dan sampai dia meninggal," ungkap Guntur.
Pernyataan Guntur untuk mengangkat sang mahasiswa sebagai anak angkat pun bukannya tanpa alasan.
Guntur bercerita, Dicky sudah kehilangan ayahnya yang telah meninggal dunia.
Di usianya yang masih muda, Dicky sudah harus menjadi tulang punggung keluarga.
"Dicky adalah tulang punggung di keluarganya, oleh karena itu dia satu-satunya harapan," pungkas Guntur. (Agil Hari Santoso)
(Artikel ini sudah tayang di grid.id dengan judul “Mahasiswa yang Terlindas Barracuda Saat Demo Ternyata Anak Yatim, Kapolda Sulsel: Saya Angkat Jadi Anak Sampai Saya Meninggal”)