Intisari-Online.com - Pernahkah Anda membayangkan hidup di antara laju peluru dan letusan bom-bom pembunuh?
Pernahkah pula Anda membayangkan seperti apa rasanya ketika nyawa selamat namun bayangan akan peluru-peluru dan bom-bom yang mengancam nyawa masih terus menghantui?
Nah, kira-kira seperti itulah yang dialami oleh para veteran Perang Dunia I.
Kondisi mereka dikenal dengan shell shock yang belakangan mendapat istilah ilmiah sebagai post-trumatic stress disorder (PTSD).
Ya, shell shock adalah sindrom gangguan syaraf akibat Perang Dunia I (1914-1918) yang pertama kali disebutkan di media pada 1915.
Banyak tentara ditemukan mengidap shell shock karena sangat menderita dalam peperangan.
Hal itu dikarenakan pertempuran tiada henti dan ledakan-ledakan berat yang dihadapi.
Pasukan yang menderita shell sock akan mengalami kesusahan tidur, mereka selalu panik mendengar suara keras, tembakan, dan teriakan-teriakan serupa.
KOMENTAR