Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pahlawan Perang Dunia II Inggris akhirnya akan menerima penguburan yang layak setelah kematiannya 77 tahun yang lalu.
Yakni setelah perselisihan selama 20 tahun dengan Belanda atas jenazahnya.
Dilansir dari The Sun, Sabtu (31/8/2019), Maurice Pepper, yang saat itu berusia 27 tahun, adalah bagian dari kru pengebom Stirling.
Dia kemudian menghilang selama serangan yang direncanakan oleh Nazi pada tahun 1942.
Pesawat Pepper ditembak jatuh oleh pasukan Jerman dan berputar ke ladang milik Belanda.
Pesawat itu tenggelam ke tanah dan selama beberapa dekade ditinggalkan di sana.
Penguburan yang Layak Setelah 77 Tahun
Meskipun keluarganya tidak pernah menerima konfirmasi di mana dia berada, kampanye yang dimulai oleh keluarga Belanda telah mengumpulkan cukup uang untuk Pepper dan tiga rekannya agar dapat dimakamkan dengan layak.
Upaya mereka menghantui petani setempat Joep Jennissen, yang membersihkan ladang kecelakaan Stirling W7630.
Namun pada tahun 1999, keluarga Belanda yang heroik menginspirasi Jennissen untuk mulai melobi pihak berwenang untuk menggali mayat-mayat itu.
Putrinya Marleen mengatakan, "Dia selalu mengatakan betapa mengerikannya para pemuda ini berbaring di tanah yang sedang dikerjakan sepanjang hari."
Jennissen begitu bertekad untuk menemukan keluarga penerbang yang hilang di Inggris sehingga dia melakuka pencarian yang berlangsung beberapa tahun.
Upaya Jennissen itu membuatnya tahu akan keponakan Pepper Becky Dutton, yang menerima panggilan telepon tak terduga pada Januari 2015.
Dia mengatakan kepada The Telegraph: “Itu adalah percakapan yang sangat luar biasa, mereka mengatakan 'kami telah berusaha menemukanmu selama bertahun-tahun' dan menempatkan saya di Marleen. Begitulah semuanya dimulai."
Kepergian sang Pahlawan
Berita mengharukan datang karena tahun ini adalah peringatan ke-80 sejak dimulainya Perang Dunia Kedua.
Becky mendengar tentang layanan pamannya selama perang, termasuk ketika dia menavigasi sebuah pesawat ke tempat yang aman meskipun ada luka tembak pada tangan dan lututnya.
Dia kemudian dianugerahi Medali Terbang Terpuji.
Dia secara resmi tercatat hilang saat sedang beraksi bersama dengan empat anggota awak beranggotakan delapan orang.
"Kami ingin mereka memiliki penguburan yang layak, kuburan perang bukanlah medan yang berawa."
Pemerintah Belanda menawarkan untuk membayar 70 persen dari biaya pemakaman.
Meskipun tidak ada kata di mana dari kedua negara penguburan akan berlangsung, Becky mengatakan dia lebih suka itu terjadi di negara di mana pemuda itu jatuh.
Misi Stirling W7630
Misi Stirling W7630 memiliki tujuan untuk melawan target industri utama di Jerman.
Tujuan misi ini adalah untuk menjatuhkan suar guna menerangi target bagi ratusan pembom berat.Di atas pesawat itu adalah Maurice Pepper, 27, bersama dengan empat anggota awak beranggotakan delapan orang.
Tetapi sebelum mereka bisa mencapai tarfet mereka, mereka terpaksa terbang rendah ke tanah.
Ketika pesawat terbang kembali ke Laut Utara di atas Belanda, pesawat itu ditembak jatuh oleh seorang pejuang Messerschmidt Jerman.