Intisari-Online.Com - Rasa cinta memang misterius, kita tidak akan tahu hati kita akan jatuh kepada siapa nantinya.
Terkadang rasa cinta dianggap mustahil dan banyak mengadapi rintangan, tapi itulah yang membuat rasa tersebut patut dipertahankan.
Seperti kisah 'cinta terlarang' antara tawanan perang dan perawat militer Amerika di masa Perang Dunia II.
Hanya dengan satu tatapan, dan prajurit muda itu pun terpesona.
Pria itu sedang berjalan di aula ruang makan ketika matanya terpaku pada seorang wanita berkulit hitam dengan seragam perawat. “Kamu harus tau namaku. Aku adalah pria yang akan menikahimu,” katanya.
Perawat itu pun tertawa: mana mungkin seorang tawanan perang menjalin cinta dengan tim militer Amerika, di tengah-tengah Perang Dunia II? Yang benar saja.
Namun, ternyata, ucapan Friedrich Albert itu menjadi kenyataan. Elinor Powell berhasil jadi miliknya.
Alexis Clark, seorang jurnalis, mengisahkan cerita pasangan tersebut dalam bukunya, Enemies in Love.
Menurut Clark, kisah cinta rahasia mereka bermula sebagai pemberontakan Elinor untuk melawan rasisme. Lalu, semakin berkembang dan mendalam di tengah-tengah perang yang penuh prasangka buruk.
Itu bermula pada 1944, saat keduanya tiba di kamp Florence, di wilayah pedalaman Arizona Selatan.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR