Advertorial

Foto Menyeramkan Dampak Tambang Freeport yang Dijepret NASA dari Angkasa Luar, Lubang Raksasa yang Menganga!

Nieko Octavi Septiana
,
Ade S

Tim Redaksi

Komplek Tambang Grasberg atau dikenal sebagai Tambang Freeport adalah salah satu operasi penambangan emas dan tembaga terbesar di dunia.
Komplek Tambang Grasberg atau dikenal sebagai Tambang Freeport adalah salah satu operasi penambangan emas dan tembaga terbesar di dunia.

Intisari-Online.com -Bukan rahasia bahwa Irian Jaya merupakan pulau di Indonesia yang menyimpan harta karun.

Di pulau paling Timur Indonesia itulah sumber daya emas terbesar di Indonesia terpendam.

Komplek Tambang Grasberg yang terletak di Pegunungan Sudirman atau dikenal sebagai Tambang Freeport adalah salah satu operasi penambangan emas dan tembaga terbesar di dunia.

Pegunungan Sudirman membentuk bagian barat Rentang Maoke yang membentang melintasi Irian Jaya dari barat ke timur-tenggara.

Baca Juga: Saat Aksi Demonstrasi Berlangsung, Anggota TNI Ini Tiba-tiba Preteli Rompi Anti Pelurunya dan Lakukan Hal Tak Terduga

Rentang ini dibentuk oleh tabrakan lempeng tektonik Pasifik yang bergerak ke utara dan Pasifik yang bergerak ke utara.

Intrusi magma panas ke lapisan batuan sedimen selama pengangkatan pegunungan menghasilkan pembentukan bijih yang mengandung tembaga dan emas.

Bijih tembaga yang kaya ditemukan di daerah itu pada 1936, dan bijih yang mengandung emas Grasberg ditemukan tahun 1988.

Melansir Forbes, pada 2017 tambang Freeport ini menghasilkan 756 juta dollar AS Rp10 triliun dari penambangan emas dan tembaga.

Baca Juga: Operasi Babylift: Saat Ribuan Anak Korban Perang Vietnam 'Diangkut' oleh AS, Agar Mereka Tak 'Dihukum Mati' di Panti Asuhan

Tapi ada dampak memprihatinkan dari tambang emas dan tembaga di Tanah Papua tersebut.

Melansir earthobservatory.nasa.gov, sebuah foto bisa mengilustrasikan dampak mengerikan dari tanah yang terus dikeruk.

Menurut NASA, foto ini mengilustrasikan bagian lubang terbuka selebar sekitar 4 kilometer dari kompleks tambang; ada juga pekerjaan tambang bawah tanah yang ekstensif.

Baca Juga: Ini Foto dan Video Korps Baret Ungu yang Berhasil Redam Amarah Massa, Sejukkan Suasana Demo yang Sempat Ricuh!

Jalan akses untuk truk yang mengangkut bijih dan batuan sisa terlihat di sepanjang sisi lubang.

Tambang ini terletak di dekat gletser gunung ekuatorial langka yang berfungsi sebagai indikator perubahan iklim di wilayah tersebut.

Hilangnya vegetasi, penambangan lereng yang terkait dengan kegiatan penambangan, gempa bumi, dan curah hujan yang tinggi sering mengakibatkan tanah longsor yang mematikan dalam pekerjaan tambang.

Sementara proyek reklamasi lanskap telah dimulai di tambang, kelompok-kelompok lingkungan dan warga setempat prihatin dengan potensi kontaminasi tembaga dan drainase batuan asam ke dalam sistem sungai, permukaan tanah, dan air tanah di sekitarnya.

Baca Juga: Sering Sakit Kepala? Hati-hati, Bisa Jadi Itu Pertanda Aneurisma, Kelainan Pembuluh Darah yang Mematikan

Artinya, masyarakat di sekitar area tambang menjadi rentan karena akses air terkontaminasi.

Foto Astronaut ISS011-E-9620 tersebut diambil pada 25 Juni 2005, disediakan Observasi Bumi Kru ISS dan Grup Science & Analysis Image, Johnson Space Center.

Artikel Terkait