Advertorial
Intisari-Online.com -Seekor orangutan ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan bekas 130 kali tembakan dan sabetan parang.
Melansir Mirror, Minggu (22/9/2019), dokter hewan berusaha mati-matian menyelamatkan hewan yangterancam punah itu.
Paul Ramos, dari Stratford Upon Avon, Inggris, berada di Kalimantan untuk melihat penderitaan hewan-hewan endemikbersama dengan organisasi amal penyelamatan orangutan.
Di sana iamelihatorangutan muda yang telah diserang secara brutal di dekat perkebunan kelapa sawit.
Orangutan jantanberusia lima tahun itu sangat kurus sehingga dokter hewan awalnya mengira dia betina.
Mamalia itu ditemukan berada pada cabang dan ketika dia dibawa ke dokter hewan untuk dirawat, ditemukan bahwa orangutan itu telah ditembak 130 kali dan diretas dengan parang.
Terlepas dari upaya Paul dan polisi hutan setempat, orangutan muda itu menyerah pada luka-lukanya.
Ramos mengatakan dia tidak akan pernah sama lagi setelah insiden yang memilukan itu.
Dia mengatakan kepada BBC, "Apa yang terjadi pada malam khusus ini mengubah hidup saya.
"Kami mendapat telepon dari penjaga taman. Ada orangutan yang terluka ditemukan di luar perkebunan kelapa sawit.
"Jelas sudah sekarat dan kita mungkin sudah terlambat.
"Pada malam itu saya melihat hal-hal mengerikan yang mampu (manusia) lakukan.
Tetapi pada saat yang sama, saya melihat orang-orang luar biasa melakukan hal-hal luar biasa untuk menyelamatkan hewan-hewan yangmenakjubkan ini.
"Ini adalah hewan dengan emosi, sejarah dan keluarga."
Angka-angka baru yang mengkhawatirkan menunjukkan bahwa populasi orangutan turun 25 setiap hari.
Menurut World Wildlife Fund, satu abad yang lalu ada lebih dari 230.000 orangutan yang tinggal di seluruh Asia Tenggara.
Saat ini, jumlah itu menyusut menjadi 41.000 di Kalimantan dan 7.500 di Sumatra, satu-satunya tempat di mana mereka dapat ditemukan.
Mereka tetap berada di bawah ancaman konstan karena petak besar hutan hujan telah dijadikanlahan pertanian, perkebunan kelapa sawit dan pembangunan kota.
Tetapi sebelum perkebunan dimulai,pembakaran sering dilakukan membersihkan lahan.
Banyak yang kehabisan kendali dan hutan di sekitarnya dibakar, menewaskan orangutan yang terjebak di kanopi.
Baca Juga: Kakek 97 Tahun Lakukan Aksi Terjun Payung, Pangeran Charles Sampai Dibuat 'Malu'