Jatuh cinta memang mujarab dalam melambungkan harapan dan perasaan, tetapi jangan sampai dibutakan oleh cinta.
Begitulah pesan psikolog sekaligus pendiri yayasan Pulih, yayasan yang aktif membantu korban kekerasan, Livia Iskandar, di acara peluncuran kampanye #mulaibicara dan #talkaboutit yang dilaksanakan oleh Magdalene, Lentera Sintas Indonesia, dan Binus University, beberapa waktu lalu.
Livia mengatakan, sebenarnya pelaku korban kekerasan terhadap wanita alias ciri pria yang berpotensi lakukan KDRT sebenarnya sudah dapat dilihat sedari masa pacaran.
1. Merasa punya hak istimewa sebagai pria
"Pelaku korban kekerasan umumnya adalah pria yang punya sense of entitlement, merasa punya hak istimewa sebagai pria," ujar Livia.
Menurut Livia, didikan dari orangtua dan lingkungan keluarga yang biasanya membentuk pola pikir atas hak istimewa mengutamakan pria dan mengsubordinatkan wanita.
"Mereka dibesarkan di keluarga yang memperbolehkan jika seseorang dalam posisi superior tersebut (menjadi seorang pria) bisa melakukan apapun atau semena-mena pada yang inferior," imbuhnya tentang ciri pria yang berpotensi lakukan KDRT.
Baca Juga: Kerap Mendapat Siksaan, Ini 5 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan Penuh Kekerasan atau KDRT
KOMENTAR