Advertorial

Apakah Hanya Wanita yang Bisa Jadi Korban KDRT? Ketahuilah 5 Mitos dan Fakta Tentang Hubungan Penuh Kekerasan

Moh. Habib Asyhad
Kontributor 01
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Ketahuilah 5 Mitos dan fakta tentang hubungan penuh kekerasan atau KDRT (kekerasan dalam rumah tangga.
Ketahuilah 5 Mitos dan fakta tentang hubungan penuh kekerasan atau KDRT (kekerasan dalam rumah tangga.

Instisari-Online.com - Banyak kasus perceraian yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga.

Misalnya, kasus perceraian Gracia Indri dengan David Noah.

Gracia Indri mengaku sempat mendapat kekerasan dari mantan suaminya meski tidak segera melapor polisi.

Berikut mitos beserta fakta yang wajib Anda ketahui tentang hubungan penuh kekerasan atau KDRT:

1. Dalam kesehariannya, pelaku kekerasan memang pribadi yang kasar dan kejam

Hal ini adalah mitos.

Baca Juga:Catat! Kekerasan dalam Rumah Tangga Tidak Melulu Kekerasan Fisik Berupa Pukulan

Ketika pelaku tidak melakukan kekerasan fisik, ia bisa dideskripsikan sebagai orang yang ramah, penuh perhatian, sensitif, dan penuh kasih sayang.

Hal inilah yang membuat korban kebingungan.

Apalagi, saat orang-orang mendengar cerita bahwa pasangannya melakukan kekerasan fisik, banyak orang tidak akan percaya.

2. Korban kekerasan melakukan sesuatu yang membuatnya berlaku kasar.

Mitos ini tidak benar.

Dalam hubungan, pasti selalu ada masalah.

Baca Juga:Skandal Kekerasan Anak Terburuk di Inggris Terungkap, Selama 40 Tahun Ada 1.000 Anak Disiksa dan Diperkosa

Berapapun besar masalahnya, kekerasan tetaplah hal yang salah dan tidak bisa diterima.

Kekerasan merupakan taktik pelaku untuk mengendalikan korban dan memegang kuasa.

3. Alkohol dan penyalahgunaan narkoba sebagai penyebab kekerasan

Dalam suatu kasus, memang kekerasan bisa disebabkan oleh alkohol dan penyalahgunaan narkoba.

Namun, melakukan kekerasan adalah pilihan pelaku itu sendiri.

Seringkali pelaku menggunakan alkohol sebagai dalih alasan untuk berbuat kasar.

Padahal, kekerasan adalah pilihannya sendiri.

Menghentikan kecanduannya akan alkohol tidak otomatis menghentikan sikap kasarnya.

4. Hanya wanita yang bisa menjadi korban kekerasan

Siapa saja bisa menjadi korban kekerasan, baik itu wanita maupun pria.

Suatu penelitian menunjukkan sebanyak 40% dari korban kekerasan adalah laki-laki.

5. Korban bisa dengan mudah pergi begitu saja dari hubungan

Baca Juga:Kerap Mendapat Siksaan, Ini 5 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan Penuh Kekerasan atau KDRT

Bila kita menelisik kasus Gracia Indri dan David Noah, lalu Rihanna dan Chris Brown, Anda pasti akan menyadari bahwa korban kekerasan tidak mudah meninggalkan hubungannya.

Sering banyak orang bertanya-tanya kenapa korban kekerasan dulu tidak langsung memutuskan kekasihnya, lalu pergi begitu saja.

Ada bermacam-macam alasan yang menyebabkan korban tidak mudah meninggalkan pasangannya. (Intisari-Online.com/Juwita Imaningtyas)

Artikel Terkait