Advertorial
Intisari-Online.com -Bagi sebagian orang, memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari bukanlah hal yang mudah.
Terutama semakin lama biaya hidup terus meroket, sementara belum tentu penghasilan ikut bertambah.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Sebagian orang beralih ke pekerjaan lain dan sebagian lagi bisa saja memilih untuk memilikidua pekerjaan, atau menjalankan usaha sampingan kecil untuk mendapatkan uang tambahan.
Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki pilihan ini? Bagaimana mereka bisa bertahan?
Melansir China Press, Jumat (13/9/2019), dalam sebuah posting Facebook oleh Saharat Yean, ia menceritakan perjuanganseorang pria tua yang menjalankan warung makan di Thailand.
Awalnya Saharat mengemudi di sepanjang jalan pada tengah malam ketika dia melihat warung itu masih terang dan terbuka, meskipun jam sudah larut.
Penasaran ingin tahu mengapa sebuah kios kecil tetap terbuka hingga larut malam ketika semua yang lain tutup, ia memutuskan untuk memarkir mobilnya dan menyelidikinya.
Dia menulis, “Aku melihat cahaya kios yang masih menyala di sudut gelap kuil.
"Di sana, berdiri seorang lelaki tua yang mengoperasikan gerobak."
"Dia sedang duduk di dekat toko bakso dan sedang menunggu pelanggan untuk membeli barang-barangnya."
"Jadi saya menghampirinya."
Ketika dia sampai di kios, dia bertemu seorang pria tua yang tampaknya adalah pemilik, menawarkan bakso kukus dan cumi-cumi bakar untuk dijual.
Sayangnya, pria itu tidak berhasil menjual apa pun sepanjang hari.
Saharat kemudian bertanya kepadanya mengapa dia belum berkemas dan pulang ke rumah untuk malam itu, dan pria itu menjelaskan bahwa jika dia tidak menjual sesuatu, dia tidak akan punya uang untuk makan.
Saharat kemudian menanyakan apakah ada sesuatu yang bisa dia beli. Pria itu mengatakan ia memiliki bakso dan cumi-cumi kukus.
Namun yang membuat Saharat kaget adalah ketika dia membuka panci di gerobak itu dan melihat isinya masih penuh padahal malam sudah sangat larut.
"Saya ambil ini dan ini 20 baht Anda ... Apakah Anda akan segera tidur? Apakah kamu tidak lelah? " Saharat mengulangi percakapan dengan pria tua itu.
Namun pria tua itu menjawab jika dirinya harus bersabar,“Saya memang lelah tetapi saya harus sabar. Jika saya tidak sabar, saya tidak akan bisa makan."
Setelah mengatakan pada pria itu untuk istirahat dan tetap berjuang, Saharat memberinya 200 baht dan menyuruhnya untuk menyimpan kembaliannya."
Posting Facebook telah mengumpulkan banyak perhatian di antara para netizen Thailand, dengan banyak dari mereka memuji Saharat atas kedermawanannya.
Sementara yang lain meminta lebih banyak detail tentangpria itudan keberadaannya, sehingga mereka juga dapat membantu mendukung bisnis pria tersebut.
Saharat mengingatkan pembaca untuk mengingat bahwa setiap kali kita merasa kecil hati dengan kehidupan, selalu ada orang yang bertahan dalam keadaan yang lebih sulit daripada kita.