Sebelumnya, Hamza bin Laden kerap dijuluki dengan sebutan putra mahkota jihad atau pewaris gerakan ekstremisme di masa depan.
Bahkan Washington menawarkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS atau sekitar Rp14 miliar untuk informasi yang bisa mengarahkan pada lokasi keberadaan Hamza bin Laden pada Maret 2019.
Namun kini hadiah tersebut tak lagi berguna, sebab, Hamza telah tewas dalam operasi rahasia.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Sabtu (14/9/2019) pagi waktu setempat, tiga hari setelah peringatan 18 tahun teror 11 September, Presiden Trump mengatakan Hamza, seorang anggota tinggi Al Qaeda telah "tewas dalam operasi kontraterorisme Amerika Serikat di Afghanistan / wilayah Pakistan”.
"Tewasnya Hamza bin Laden tidak hanya merampas keterampilan penting kepemimpinan Al Qaeda dan hubungan simbolis dengan ayahnya, tetapi juga melemahkan kegiatan operasional penting kelompok itu," lanjut pernyataan itu.
"Hamza bin Laden bertanggung jawab untuk merencanakan dan berurusan dengan berbagai kelompok teroris."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR