Intisari-Online.com - Hayfa Adi, seorang wanita yang kini tinggal di Australia menceritakan bagaimana hidupnya yang pilu.
Ia mengisahkan perlakuan-perlakuan kelompok teror ISIS yang menahannya selama lebih dari dua tahun.
Saat masa suram itu, Hayfa berkali-kali dirudapaksa hingga dijual pada laki-laki.
Di usia 17 tahun, Hayfa Adi diculik oleh militan kelompok Negara Islam (ISIS) di Irak utara.
Baca Juga: Meski Masih Miliki 18.000 Pejuang yang Tersisa, ISIS Gunakan 2 Ekor Sapi untuk Bom Bunuh Diri
Dia ditahan selama lebih dari dua tahun dan berulang kali diperkosa, dipukuli dan diperdagangkan seperti ternak.
"Mereka membeli kami seolah-olah kami adalah domba. Persis seperti domba," cerita Hayfa.
Yang lebih penting bagi ibu muda ini, ketika ia membangun kembali kehidupan keluarganya di Queensland, Australia, adalah mencari tahu apa yang terjadi pada suaminya, Ghazi Lalo.
Tak mengetahui apa-apa adalah hal yang "sangat sulit, sangat sulit bagi kami semua", katanya.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR