Advertorial

Pulau Ini Simpan Harta Karun Senilai Rp14 Triliun, Tapi Anda Harus Bertaruh Nyawa Jika Ingin Mengambilnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Potongan harta itu ditemukan pada Mei 1856 oleh sekelompok tentara bayaran yang berusaha melarikan diri dari pertempuran di negara tetangga Nikaragua
Potongan harta itu ditemukan pada Mei 1856 oleh sekelompok tentara bayaran yang berusaha melarikan diri dari pertempuran di negara tetangga Nikaragua

Intisari-online.com - Legenda tentang keberadaan harta karun tentu saja selalu menarik untuk dibahas.

Salah satu harta karun terpendam yang diperkirakan bernilai Rp14 triliun.

Dikatakan dikuburkan di pulau terpencil di Peru.

Menurut Ladbiblepada Sabtu (31/8/2019), harta itu dikuburkan di pulau Cocos oleh Kapten William Thompson, setelah dia memindahkannya dari ibu kota Peru, Lima.

Baca Juga: Naik Transportasi Online, Seorang Balita Diculik Sopir Saat Sang Ayah Mengambil Barang di Kursi Penumpang

Timbunan itu mengandung sejumlah besar koin perak berlian, dan patung emas Maria yang besar.

Menurut keterangan, Thompson seharusnya membawa harta itu ke Lima Meksiko tahun 1821 dengan kapalnya Mary Dear.

Namun mereka membunuh semua prajurit dan pendeta di atas kapal sebelum mengangkut kargo berharga ke pulau tempat dikuburkannya harta itu.

Setelah keributan itu, mereka tidak perna kembali, artinya harta itu masuih ada di pulau itu.

Baca Juga: Kasus ART Tewas Digigit Anjing Majikan: Benarkah Pemilik Anjing Harus Bertanggung Jawab Jika Anjingnya Gigit Orang Lain?

Akhirnya, Thompson dan krunya ditegur atas tindakan itu, karena hanya kapten dan pasangan pertamanyayang tidak terbunuh.

Thompson dan pasangan tetap hidup dengan alasan bahwa mereka akan membawa pihak berwenang kembali ke pulau untuk mengambil harta itu.

Mereka kemudian kembali, begitu tiba di pulau itu mereka beristirahat. Tetapi kemudian melarikan diri ke hutan lebat.

Itu bukan satu-satunya cerita tentang harta yang disimpan di sana.

Pada awal abad ke-19, bajak laut Portugis Benito Bonito meninggalkan tumpukan emas, perak dan permata di pulau itu.

Diperkirakan mereka juga membawa uang yang bernilai 300 juta dolar AS (Rp4,2 miliar) dalam mata uang hari ini.

Baca Juga: Kasus Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang: 2 Sopir Truk Jadi Tersangka, Ini Pelanggaran Mereka

Potongan-potongan harta itu ditemukan pada Mei 1856 oleh sekelompok tentara bayaran yang berusaha melarikan diri dari pertempuran di negara tetangga Nikaragua.

Mereka menggali rantai perunggu dan menemukan peti doubloons di sebuah gua.

Sekarang, pulau itu memikat para pemburu harta karun, untuk menjamahnya.

Namun, untuk masuk ke pulau ini siap-siap saja bertaruh nyawa.

Karena pulau ini sangat bahaya dan ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Di dalamnya ada margasatwa seperti harimau, dan di lautnya banyak hiu.

Namun sekali lagi dijelaskan, tidak jelas apakah harta itu masih ada di sana.

Baca Juga: Inilah 4 Prajurit Viking Terbengis Sepanjang Masa, Salah Satunya Mulai Membunuh Saat Usia Masih Belasan Tahun

Artikel Terkait